Connect with us

Hi, what are you looking for?

Hikmah

Sayyidah Aminah: Ibunda Rasulullah yang Penuh Keteguhan Hati

Monitorday.com – Sayyidah Aminah binti Wahb adalah sosok yang sangat penting dalam sejarah Islam. Beliau adalah ibunda Nabi Muhammad SAW, manusia mulia yang diutus Allah untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam. Meski perannya sering terlupakan dalam kisah besar kenabian, sosok Aminah adalah figur yang layak dikenang karena keteguhan hatinya dalam mengasuh dan menjaga Rasulullah di masa-masa sulit.

Aminah lahir dari keluarga terpandang Bani Zuhrah, salah satu kabilah Quraisy yang disegani di Makkah. Ayahnya adalah Wahb bin Abdu Manaf, seorang tokoh yang dihormati. Dengan garis keturunan yang bersih dan terhormat, Aminah dikenal sebagai wanita yang cerdas, berakhlak mulia, dan menjaga kesucian dirinya. Tidak heran bila Abdul Muthalib, kakek Nabi, memilih Aminah sebagai pasangan untuk putranya, Abdullah bin Abdul Muthalib.

Pernikahan Abdullah dan Aminah adalah pertemuan dua insan yang sama-sama memiliki nasab mulia. Namun kebahagiaan rumah tangga itu tidak berlangsung lama. Abdullah wafat ketika Aminah sedang mengandung Nabi Muhammad, sehingga beliau harus menghadapi masa kehamilan seorang diri. Dalam kesendirian, Aminah tetap tabah dan penuh harapan, meyakini bahwa anak dalam kandungannya akan menjadi sosok besar.

Ketika Muhammad lahir pada 12 Rabiul Awal Tahun Gajah, Aminah merasakan kebahagiaan luar biasa. Kelahiran Nabi disertai berbagai tanda kebesaran Allah, yang semakin meyakinkan dirinya bahwa putranya memiliki misi agung. Namun kebahagiaan itu juga diiringi ujian, sebab Aminah harus membesarkan anaknya tanpa kehadiran suami.

Aminah mengasuh Muhammad dengan penuh kasih sayang. Beliau juga menitipkan Nabi kecil kepada Halimah Sa’diyah, seorang wanita dari kabilah Bani Sa’ad, sebagaimana tradisi Arab kala itu. Keputusan ini menunjukkan kebijaksanaan Aminah untuk memberikan yang terbaik bagi putranya. Setelah beberapa tahun, Nabi kembali ke pelukan ibunya, yang selalu mendidiknya dengan kelembutan.

Sayangnya, kebersamaan Aminah dengan Nabi tidak berlangsung lama. Ketika Muhammad berusia enam tahun, Aminah wafat di Abwa dalam perjalanan dari Madinah menuju Makkah. Perpisahan ini menjadi duka mendalam bagi Nabi kecil, yang sejak kecil sudah merasakan pahitnya menjadi yatim piatu. Namun, keteguhan Aminah dalam membesarkan Nabi menjadi warisan berharga yang membentuk karakter Rasulullah.

Ketabahan, kesucian, dan kasih sayang Aminah adalah teladan bagi setiap ibu Muslim. Ia menunjukkan bahwa peran seorang ibu sangatlah besar dalam membentuk generasi. Meski hidup dalam keterbatasan, Aminah tetap memberikan yang terbaik untuk putranya, yang kelak menjadi manusia paling mulia di muka bumi.

Robby Karman
Written By

Penulis, Peminat Kajian Sosial dan Keagamaan.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel terkait

Hikmah

Era digital membawa kemajuan teknologi yang luar biasa, namun juga membawa tantangan baru bagi umat Islam dalam menjaga dan meningkatkan ketakwaan. Di tengah arus...

Kajian

Metode tafsir maudhu’i, juga dikenal sebagai metode tematik, adalah cara mengumpulkan ayat-ayat Al-Quran yang memiliki maksud yang sama, membahas topik yang sama, dan menyusunnya...

Hikmah

Surat Al-Muzammil adalah salah satu surat dalam Al-Qur’an yang memiliki keutamaan dan hikmah yang mendalam. Dengan judul yang berarti “Orang yang Berselimut,” surat ini...

Hikmah

Pentingnya Rukun Iman dalam Kehidupan Sehari-Hari Dalam ajaran Islam, Rukun Iman merupakan dasar keyakinan yang harus dipahami dan diamalkan oleh setiap umat Muslim. Rukun...