Turki memperingati 572 tahun penaklukan Istanbul oleh Sultan Muhammad Al-Fatih pada 29 Mei 1453.
Peristiwa ini menandai runtuhnya Bizantium dan awal dari era baru dalam sejarah dunia Islam.
Presiden Recep Tayyip Erdoğan memberikan penghormatan kepada sang sultan dan pasukannya melalui media sosial.
Ia menyertakan kutipan hadis Nabi ﷺ tentang keutamaan pemimpin dan pasukan yang menaklukkan Konstantinopel.
Sultan Muhammad II dikenal bukan hanya sebagai penakluk, tetapi juga negarawan, intelektual, dan arsitek perubahan.
Selama tiga dekade pemerintahannya, ia memperluas wilayah kekuasaan ke berbagai wilayah strategis.
Setelah menaklukkan Istanbul, ia langsung memulai proyek rekonstruksi besar-besaran untuk memulihkan kehidupan kota.
Ia mengundang ilmuwan, pengrajin, dan berbagai komunitas untuk membangun kembali Istanbul sebagai pusat peradaban.
Bangunan monumental seperti Masjid Eyüp Sultan, Istana Topkapı, dan Kompleks Masjid Fatih dibangun di masa pemerintahannya.
Ia juga membangun madrasah seperti Zeyrek Madrasa yang menjadi cikal bakal Universitas Istanbul.
Transformasi Hagia Sophia dari gereja menjadi masjid menjadi simbol kuat peralihan kekuasaan dan identitas Islam.
Hagia Sophia sempat menjadi museum pada 1934, lalu difungsikan kembali sebagai masjid pada 2020.
Fatih juga memperkuat sektor ekonomi dengan membangun Grand Bazaar dan Galata Bedesten.
Lebih dari 160 masjid dibangun setelah penaklukan untuk memperkuat identitas Islam-Turki di Istanbul.
Bangunan-bangunan peninggalannya masih berdiri kokoh dan digunakan hingga kini sebagai warisan sejarah.
Sultan Muhammad Al-Fatih dikenang sebagai pendiri peradaban yang menjadikan Istanbul pusat kekuasaan Islam selama berabad-abad.
