Di tengah gemerlap panggung opera New York City, Noor Saadeh tidak pernah menyangka hidupnya akan berubah secara drastis.
Sebagai seorang penyanyi profesional, ia merasakan ada kekosongan yang tidak bisa diisi oleh kariernya.
Ia tumbuh di keluarga Kristen yang tidak terlalu religius tetapi tetap menjunjung nilai-nilai moral.
Musik telah menjadi bagian besar dalam hidupnya sejak kecil hingga ia tampil di panggung-panggung besar dunia.
Di sebuah kedai kopi milik pria Mesir, ia pertama kali mendengar tentang Islam dan merasa terkejut.
Noor tidak pernah menyadari bahwa Islam adalah agama monoteistik seperti Yahudi dan Kristen.
Ketertarikannya terhadap Islam semakin besar setelah membaca Al-Quran dalam terjemahan bahasa Inggris.
Setiap halaman yang ia baca seolah menjawab pertanyaan-pertanyaan yang selama ini mengganggunya.
Semakin dalam ia mempelajari Islam, semakin ia merasa telah menemukan jalan yang benar.
Akhirnya, Noor dengan mantap mengucapkan syahadat dan menjadi seorang Muslim.
Keputusan Noor untuk masuk Islam tidak selalu diterima dengan mudah oleh orang-orang di sekitarnya.
Ia juga menghadapi berbagai kesalahpahaman tentang Islam yang banyak disebarkan oleh media Barat.
Meskipun ada tantangan, ia merasa Islam telah memberinya kebebasan dan ketenangan sejati.
Dengan mengenakan hijab, ia merasa lebih dihormati dan lebih fokus pada makna dirinya.
Kini, Noor mengabdikan hidupnya untuk berbagi tentang keindahan Islam kepada orang lain.
Perjalanannya membuktikan bahwa hidayah bisa datang dari arah yang tak terduga.
