Amerika Serikat mencabut hadiah buronan senilai 10 juta dolar AS untuk pemimpin Taliban, Sirajuddin Haqqani.
Langkah ini dilakukan setelah Taliban membebaskan seorang warga negara Amerika yang ditawan selama dua tahun.
George Glezmann, yang mengaku sebagai turis, ditangkap di Afghanistan pada Desember 2022.
Ia menjadi tahanan AS ketiga yang dibebaskan oleh Taliban sejak Januari tahun ini.
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menyebut pembebasan Glezmann sebagai langkah positif dan konstruktif.
Rubio juga berterima kasih kepada Qatar atas perannya dalam membantu pembebasan tersebut.
Taliban mengklaim pembebasan tahanan AS sebagai bagian dari upaya normalisasi global mereka.
Meski begitu, FBI masih mencantumkan nama Haqqani dalam daftar buronan di situs resminya.
Sirajuddin Haqqani adalah putra seorang komandan terkenal dari perang melawan Uni Soviet.
Ia memimpin Jaringan Haqqani, kelompok yang dianggap AS sebagai salah satu kelompok bersenjata paling berbahaya.
Kelompok ini dikenal menggunakan bom dan terlibat dalam berbagai serangan di Kabul.
Jaringan Haqqani juga dituduh membunuh pejabat tinggi Afghanistan dan menculik warga negara Barat.
Mereka pernah menahan tentara AS Bowe Bergdahl sebelum membebaskannya pada tahun 2014.
Keputusan AS mencabut hadiah buronan Haqqani memunculkan berbagai spekulasi politik.
Sebagian pihak menilai langkah ini sebagai bagian dari negosiasi yang lebih luas dengan Taliban.
Dinamika hubungan AS dan Taliban terus berkembang di tengah upaya mencapai stabilitas di Afghanistan.
