Monitorday.com – Qadhi Suraih, seorang ulama tabi’in terkemuka, dikenal dengan filosofinya yang mendalam dalam menghadapi musibah. Beliau menyatakan kebiasaan mengucapkan “hamdalah” atau puji syukur kepada Allah sebanyak empat kali setiap kali tertimpa cobaan, sebuah praktik yang mencerminkan keteguhan iman dan perspektif spiritual.
Pendekatan unik ini menunjukkan bagaimana Qadhi Suraih mampu mengubah kesulitan menjadi momen refleksi dan rasa syukur, bukan hanya sebagai bentuk penerimaan takdir, melainkan juga strategi mental dan spiritual untuk menemukan hikmah di balik setiap kejadian dan mengukuhkan keimanan.
Dalam menjelaskan alasannya, ulama tersebut menguraikan empat poin utama yang menjadi dasar praktik syukur empat kali lipatnya, sebagai berikut:
“Aku ucapkan hamdalah karena tidak tertimpa musibah yang lebih berat.”
“Aku ucapkan hamdalah karena aku dianugerahi kesabaran atasnya, dan karena dengan itu aku mengucapkan kalimah istirja’ hingga aku memperoleh pahala.”
“Aku ucapkan hamdalah karena musibah itu tidak menimpa agamaku.” (Siyar A’lam An Nubala, 4/101)


























