Monitorday.com – Konsep takwa, sebagai inti ajaran Islam yang menyerukan ketaatan penuh kepada Allah dan menjauhi segala larangan-Nya, menjadi sorotan utama dalam diskursus keagamaan. Takwa didefinisikan sebagai upaya menjaga diri dari murka Ilahi melalui kepatuhan terhadap perintah dan menjauhi larangan. Esensi takwa ini senantiasa digaungkan dalam setiap khutbah Jumat, menegaskan pentingnya iman dan ketakwaan dalam kehidupan seorang Muslim.
Namun, di tengah dinamika kehidupan modern, prinsip takwa menghadapi beragam tantangan, terutama dengan kemunculan fenomena seperti judi online dan kecenderungan melupakan ibadah demi mengejar keuntungan duniawi. Kontradiksi antara praktik-praktik tersebut dengan tuntutan takwa menjadi perhatian, menekankan bahwa mencari rezeki seharusnya sejalan dengan ketaatan kepada Sang Pemberi Rezeki.
Ikrar Rafi Hakiki, pengajar di Pondok Pesantren Daar El-Haq Rangkasbitung, Lebak, Banten, menegaskan makna fundamental tersebut. “Takwa adalah menaati apa yang diperintahkan Allah dan menjauhi apa yang dilarang oleh Allah. Bukan malah sebaliknya menjalankan larangan-Nya dan menjauhi perintah-Nya,” ujarnya.
Hakiki menyoroti adanya perilaku yang bertolak belakang dengan nilai takwa. “Nyatanya, sekarang ada orang yang mengharapkan rezeki dari permainan judi-judi online, atau bekerja siang malam sampai melupakan salat. Bekerja siang malam untuk mencari rezeki dengan cara meninggalkan Sang Pemberi Rezeki, sepertinya itu adalah hal yang tidak mungkin,” imbuhnya.
Prinsip takwa ini ditegaskan dalam Al-Qur’an, sebagaimana firman Allah SWT dalam Surah Ali-Imran ayat 102 yang berbunyi:
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim.”
Menurut Ibnu Mas’ud, dan diperkuat oleh Dr. Ali Ash-Shobuni dalam tafsirnya, makna dari “sebenar-benar takwa” (حَقَّ تُقٰتِه) adalah “taat dan tidak membangkang, mengingat dan tidak melupakan, serta bersyukur dan tidak kufur.” Penjelasan ini menggarisbawahi urgensi ketaatan menyeluruh dan kesadaran akan nikmat Allah dalam setiap aspek kehidupan.


























