Connect with us

Hi, what are you looking for?

Hikmah

Istiqamah: Makna, Landasan dan Pentingnya dalam Islam

Istiqamah adalah prinsip keteguhan dan konsistensi dalam keimanan dan amal saleh bagi Muslim. Dibahas makna, landasan Al-Qur’an (Fusshilat: 30) dan Hadits, serta penafsiran ulama.

Monitorday.com – Istiqamah, sebuah prinsip keteguhan dan konsistensi, menjadi landasan krusial dalam kehidupan seorang Muslim. Konsep ini menuntut komitmen teguh terhadap keimanan dan amal saleh, mencerminkan dedikasi seorang hamba kepada perintah ilahi dan menjauhi larangan-Nya.

Makna istiqamah telah ditafsirkan secara mendalam oleh para sahabat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dan ulama terkemuka. Penafsiran beragam ini menyoroti aspek akidah, ibadah, akhlak, hingga menuntut ilmu, menunjukkan betapa sentralnya istiqamah dalam membentuk karakter seorang Muslim yang utuh.

Landasan utama konsep ini terdapat dalam Al-Qur’an, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta`ala:

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih, dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu.” (QS. Fusshilat: 30).

Mencerminkan esensi keteguhan akidah, Sayidina Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu `anhu pernah memberikan pengertian istiqamah saat ditanya mengenai ayat tersebut. Beliau menegaskan, “(Istiqamah adalah) kamu tidak menyekutukan Allah dengan suatu apapun.”

Penjelasan lebih lanjut mengenai pentingnya istiqamah juga diriwayatkan dalam hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Dari Abu ‘Amrah Sufyan bin ‘Abdullah Al-Tsaqafiy radhiyallahu anhu, ia berkata: “Aku telah berkata : ‘Wahai Rasulullah, katakanlah kepadaku tentang Islam, suatu perkataan yang aku tak akan dapat menanyakannya kepada seorang pun kecuali kepadamu.’ Bersabdalah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam : ‘Katakanlah : Aku telah beriman kepada Allah, kemudian beristiqamalah kamu.” (HR. Muslim).

Imam Nawawi, dalam karyanya Syarh Matn Al-Arba`in Al-Nawawiyyah, menginterpretasikan sabda Nabi tersebut dengan menyatakan, “(Istiqamah adalah) menetapi sebuah jalan dengan mengerjakan kewajiban-kewajiban dan meninggalkan larangan-larangan.” Definisi ini selaras dengan ajaran Al-Qur’an yang menuntut konsistensi dalam menjalankan syariat Allah.

Robby Karman
Ditulis oleh

Penulis, Peminat Kajian Sosial dan Keagamaan.

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel terkait

Hikmah

Era digital membawa kemajuan teknologi yang luar biasa, namun juga membawa tantangan baru bagi umat Islam dalam menjaga dan meningkatkan ketakwaan. Di tengah arus...

Kajian

Metode tafsir maudhu’i, juga dikenal sebagai metode tematik, adalah cara mengumpulkan ayat-ayat Al-Quran yang memiliki maksud yang sama, membahas topik yang sama, dan menyusunnya...

Hikmah

Surat Al-Muzammil adalah salah satu surat dalam Al-Qur’an yang memiliki keutamaan dan hikmah yang mendalam. Dengan judul yang berarti “Orang yang Berselimut,” surat ini...

Hikmah

Al-Qur’an, sebagai kitab suci umat Islam, tidak hanya relevan dalam konteks sejarahnya, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari yang dinamis dan beragam zaman modern. Ajaran-ajaran...