Connect with us

Hi, what are you looking for?

Hikmah

Imam Al-Ghazali: Empat Tingkatan Kualitas Taubat

Cendekiawan Imam Al-Ghazali menjelaskan 4 tingkat kualitas taubat, dari nafsul mutmainah hingga nafsu amarah bissuui, mencerminkan komitmen spiritual individu.

Monitorday.com –  Cendekiawan Muslim terkemuka, Imam Al-Ghazali, menguraikan empat tingkatan dalam bertaubat (penyesalan dan kembali kepada Allah) yang mencerminkan kondisi spiritual dan komitmen individu. Klasifikasi ini menawarkan perspektif mendalam mengenai kualitas keinsyafan seseorang dalam menjauhi dosa dan mendekatkan diri pada kebaikan.

Dari tingkat paling sempurna yang dikenal sebagai *taubat nasuha* dengan jiwa yang tenang (*nafsul mutmainah*), hingga tingkat yang paling rentan terhadap pengulangan dosa dengan jiwa yang mengajak pada kejahatan (*nafsu amarah bissuui*), pembagian ini menyoroti spektrum pertobatan seorang muslim beserta tantangannya.

“Orang-orang yang mendapatkan kebaikan yaitu orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan beberapa kemaksiatan, kecuali yang hanya merupakan lintasan dalam hati. Sesungguhnya Tuhanmu adalah amat luas pengampunannya.” (QS. An-Najm: 31-32)

“Orang-orang yang memperoleh kebahagiaan ialah orang-orang yang apabila melakukan keburukan atau menganiaya dirinya sendiri, maka mereka segera mengingat pada Allah, kemudian memohon ampunan dari dosa-dosanya.” (QS. Ali-Imran: 135)

“Setiap mukmin tentu terkena dosa yang menimpanya pada setiap waktu.” (HR. Thabrani dan Baihaqi)

“Ada pun orang-orang lain yang sudah mengakui dosa-dosanya, tetapi mereka itu suka mencampurkan amalan baiknya dengan amalan buruknya.” (QS. At-Taubah: 102)

Robby Karman
Ditulis oleh

Penulis, Peminat Kajian Sosial dan Keagamaan.

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel terkait

Hikmah

Era digital membawa kemajuan teknologi yang luar biasa, namun juga membawa tantangan baru bagi umat Islam dalam menjaga dan meningkatkan ketakwaan. Di tengah arus...

Kajian

Metode tafsir maudhu’i, juga dikenal sebagai metode tematik, adalah cara mengumpulkan ayat-ayat Al-Quran yang memiliki maksud yang sama, membahas topik yang sama, dan menyusunnya...

Hikmah

Surat Al-Muzammil adalah salah satu surat dalam Al-Qur’an yang memiliki keutamaan dan hikmah yang mendalam. Dengan judul yang berarti “Orang yang Berselimut,” surat ini...

Hikmah

Al-Qur’an, sebagai kitab suci umat Islam, tidak hanya relevan dalam konteks sejarahnya, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari yang dinamis dan beragam zaman modern. Ajaran-ajaran...