Ruang Sujud

Keterbatasan Manusia dan Kuasa Ilahi

Monitorday.com – Ajaran agama Islam menekankan pandangan fundamental mengenai keberadaan manusia yang bersifat inheren lemah dan membutuhkan. Perspektif ini menyoroti bahwa setiap individu, dalam esensinya, diciptakan dalam keadaan bergantung dan tidak memiliki daya sepenuhnya atas dirinya sendiri, sehingga memerlukan sandaran pada kekuatan yang lebih tinggi.

Konsep ketergantungan ini diperkuat melalui berbagai teks suci dan penafsiran ulama, yang menggarisbawahi pentingnya berserah diri dan memohon pertolongan kepada Tuhan sebagai satu-satunya sumber kekuatan dan petunjuk. Hal ini menjadi landasan bagi umat untuk senantiasa mencari bimbingan dan dukungan ilahi dalam setiap aspek kehidupan, sebagaimana dicantumkan dalam beberapa ayat Al-Qur’an dan Hadits Nabi.

“Dan manusia dijadikan bersifat lemah.” (An-Nisa’ [4]: 28)

“Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan.” (Al-Fatihah [1]: 5)

“Lalu Tuhan memilihnya dan menjadikannya termasuk orang-orang yang saleh.” (Al-Qalam [68]: 50)

“Mintalah penjagaan Allah, niscaya kamu akan dijaga. Mintalah perlindungan Allah, niscaya kamu akan berada dalam perlindungan-Nya. Jika kamu meminta pertolongan mintalah kepada Allah. Ketahuilah apabila umat manusia berkumpul untuk meminta suatu manfaat darimu, mereka tidak akan mendapatkannya kecuali Allah telah menulisnya bagimu. Apabila umat manusia berkumpul untuk mencelakai kamu dengan sesuatu, mereka tidak akan bisa mencelakai dengan sesuatu itu kecuali Allah telah menulisnya terhadapmu, (terus) menulislah pena-pena itu dan menjadi besarlah buku-buku tersebut.” (HR Ahmad, At-Tirmidzi)

Exit mobile version