Ruang Sujud

Isyarat Akhir Zaman: Pergeseran Nilai dan Ujian Iman

RuangSujud.com – Dalam setiap zaman, manusia diuji dengan berbagai fitnah dan cobaan. Namun, Rasulullah ﷺ, dengan rahmat dan hikmahnya, telah meninggalkan kita petunjuk yang terang benderang, termasuk isyarat-isyarat mengenai tanda-tanda akhir zaman. Petunjuk ini bukan untuk menakut-nakuti, melainkan untuk membimbing kita agar senantiasa waspada, menguatkan iman, dan memurnikan amal di tengah arus dunia yang terus berubah. Sebuah riwayat yang agung mengingatkan kita akan beberapa perubahan fundamental dalam masyarakat yang patut kita renungkan bersama.

Salah satu isyarat yang disebutkan adalah ketika orang-orang yang buruk dimuliakan, sementara orang-orang yang terpilih dan shalih justru dihinakan. Fenomena ini menggambarkan sebuah pergeseran nilai yang mengkhawatirkan, di mana standar kebaikan dan kebenaran menjadi kabur. Ketika integritas dan ketakwaan tidak lagi menjadi tolok ukur kehormatan, melainkan kekuasaan semu atau popularitas duniawi, maka saat itulah masyarakat kita sedang diuji untuk tetap teguh pada prinsip-prinsip Ilahi, menghargai kebaikan yang hakiki dan bukan sekadar penampilan.

Kemudian, kita juga diingatkan tentang zaman di mana perkataan menjadi mudah diobral, namun amal perbuatan justru terkunci. Betapa seringnya kita menyaksikan lisan yang fasih berbicara tentang kebaikan, keadilan, atau agama, namun hati dan tindakannya berjarak jauh dari apa yang diucapkan. Ini adalah panggilan untuk introspeksi diri, agar kita tidak terjebak dalam retorika kosong, melainkan menjadi hamba yang senantiasa menyeimbangkan antara perkataan dan perbuatan, menjadikan setiap ucapan sebagai cermin dari kesungguhan amal dan keikhlasan hati.

Lebih lanjut, Nabi ﷺ menyebutkan tentang dibacakannya Al-Matsnah di suatu kaum, di mana tidak ada seorang pun di antara mereka yang berani mengingkari kesalahannya. Ketika ditanya tentang Al-Matsnah, beliau menjelaskan bahwa itu adalah segala sesuatu yang dijadikan panduan selain Kitabullah ‘Azza wa Jalla. Ini adalah peringatan mendalam agar kita tidak mengganti atau menyejajarkan petunjuk Al-Qur’an yang abadi dengan pemikiran, ideologi, atau tradisi manusiawi yang fana, yang berpotensi menyesatkan.

Implikasi dari Al-Matsnah yang dibacakan tanpa ada yang berani mengingkari kesalahannya adalah lahirnya masyarakat yang kehilangan daya kritis dan keberanian untuk menegakkan kebenaran. Ketika kebatilan atau pemahaman yang keliru diterima secara membabi buta, atau diselimuti oleh rasa takut dan ketidakpedulian, maka umat akan mudah tergelincir dari jalan yang lurus. Ini adalah ujian terhadap kekuatan iman dan keberanian kita untuk menyuarakan kebenaran, bahkan ketika kita berdiri sendiri di antara keramaian.

Maka, marilah kita senantiasa memegang teguh tali agama Allah, Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah ﷺ, sebagai satu-satunya panduan yang tak lekang oleh zaman. Mari kita menjadi hamba yang senantiasa berpegang pada akhlak mulia, menyelaraskan lisan dan perbuatan, serta memiliki keberanian untuk menelaah setiap panduan yang datang, memastikan ia selaras dengan tuntunan Ilahi. Semoga Allah senantiasa membimbing kita untuk tetap berada di jalan yang diridhai-Nya, menjaga hati dari kesesatan, dan menjadikan kita pelita di tengah gelapnya fitnah akhir zaman. Aamiin.

Exit mobile version