Connect with us

Hi, what are you looking for?

Hikmah

Sabar: Ilmu Tinggi, Permata Iman Sepanjang Usia

Artikel ini mengulas hakikat sabar sebagai ilmu tingkat tinggi dan permata iman. Dijelaskan tiga dimensi sabar: dalam ketaatan, menjauhi maksiat, dan menghadapi musibah, sebagai bekal utama hidup.

RuangSujud.com – Seringkali kita mendengar atau bahkan mengucapkan, ‘Kesabaranku sudah habis,’ seolah ada batas yang tak sanggup lagi dijangkau hati. Dalam riuhnya kehidupan, setiap jiwa pasti diuji, dibenturkan pada ragam peristiwa yang mengoyak ketenangan, menuntut sebongkah kesabaran. Sebuah ungkapan bijak menyebutkan bahwa sabar itu ibarat ilmu tingkat tinggi; ia dipelajari setiap hari, dilatih setiap saat, ujiannya sering mendadak, dan sekolahnya adalah sepanjang umur kita. Namun, sudahkah kita benar-benar memahami hakikat sabar, sebuah permata keimanan yang sesungguhnya?

Teladan agung kita, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam, adalah manifestasi kesabaran paripurna, menghadapi segala ujian dan tingkah laku buruk kaum kafir Quraisy dengan keteguhan hati yang tiada tara, namun tetap menunjukkan kelembutan kepada orang-orang beriman. Allah Subhanahu wa Ta’ala pun berfirman dalam Al-Qur’an, “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah [2]: 153). Ayat ini bukan sekadar perintah, melainkan janji agung, bahwa pertolongan dan kebersamaan Ilahi senantiasa menyertai mereka yang teguh dalam kesabaran.

Imam Ibnu al-Qayyim al-Jauziah, dalam kitab Madarijus Salikin, mengajarkan bahwa sabar itu berdimensi luas. Pertama, sabar dalam ketaatan kepada Allah Ta’ala. Ini berarti istiqamah mengerjakan segala perintah-Nya, meski terasa berat, terhalang bisikan setan yang tak henti menggoda dari berbagai arah. Jalan menuju surga memang tak selalu mulus, namun setiap langkah kesabaran dalam ibadah adalah investasi pahala yang berlipat-lipat dan janji kemuliaan di sisi-Nya.

Kedua, sabar dari perbuatan maksiat, yaitu menahan diri dari segala yang dilarang Allah. Betapa seringnya setan menjadikan indah apa yang haram di mata manusia, membujuk jiwa untuk melanggar batas-batas Ilahi demi kesenangan sesaat yang fana. Di sinilah kesabaran kita diuji, apakah kita akan terjerumus dalam godaan atau memilih untuk teguh meninggalkan larangan demi meraih rida-Nya dan keselamatan dari segala mudarat.

Dan yang ketiga, sabar dalam menghadapi musibah. Ketika cobaan datang menyapa, hati yang beriman akan berucap, “Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un,” menyadari bahwa segala yang kita miliki hanyalah titipan dari Allah, dan Dia berhak mengambilnya kembali kapan saja. Musibah bukanlah azab semata, melainkan ujian kenaikan derajat keimanan. Barangsiapa menerimanya dengan ikhlas dan sabar, Allah akan mengangkat derajatnya, membersihkan dosanya, dan melimpahkan pahala yang tak terhingga.

Demikianlah hakikat sabar, sebuah ilmu agung yang terus kita pelajari sepanjang hidup, dengan ujian yang sering datang tak terduga. Ia adalah fondasi keteguhan iman, bekal utama menghadapi lika-liku dunia, dan kunci menuju kebersamaan dengan Allah. Semoga kita semua dikaruniai kekuatan untuk senantiasa bersabar dalam ketaatan, menjauhi maksiat, dan menghadapi setiap ujian dengan hati yang lapang, hingga kelak kita termasuk golongan orang-orang yang dijanjikan Surga-Nya dan mendapatkan pertolongan dari-Nya.”

}

Robby Karman
Ditulis oleh

Penulis, Peminat Kajian Sosial dan Keagamaan.

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel terkait

Hikmah

Era digital membawa kemajuan teknologi yang luar biasa, namun juga membawa tantangan baru bagi umat Islam dalam menjaga dan meningkatkan ketakwaan. Di tengah arus...

Kajian

Metode tafsir maudhu’i, juga dikenal sebagai metode tematik, adalah cara mengumpulkan ayat-ayat Al-Quran yang memiliki maksud yang sama, membahas topik yang sama, dan menyusunnya...

Hikmah

Surat Al-Muzammil adalah salah satu surat dalam Al-Qur’an yang memiliki keutamaan dan hikmah yang mendalam. Dengan judul yang berarti “Orang yang Berselimut,” surat ini...

Hikmah

Al-Qur’an, sebagai kitab suci umat Islam, tidak hanya relevan dalam konteks sejarahnya, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari yang dinamis dan beragam zaman modern. Ajaran-ajaran...