Ruang Sujud

Allah: Sahabat Terbaik di Kala Suka Duka

RuangSujud.com – Dalam setiap lembaran hidup, seringkali kita menemukan hikmah tersembunyi dari perkataan yang sederhana. Kisah ini bermula di penghujung masa mengajar di sebuah sekolah minggu, ketika nasihat tulus datang dari seorang wali murid yang tak banyak berinteraksi sebelumnya. Menjelang hari pernikahan yang mendebarkan, seuntai kata-kata bijak terucap, “Kamu tahu siapa Sahabat Terbaikmu,” diiringi anggukan meyakinkan, seolah memberi kekuatan bahwa perjalanan sebagai seorang istri akan baik-baik saja. Nasihat ini, betapa pun ringkasnya, menancap di hati, membuka cakrawala pemikiran yang jauh lebih dalam tentang makna sebuah persahabatan.

Siapakah gerangan Sahabat Terbaik yang dimaksud? Suatu pencerahan spiritual membimbing hati pada satu nama agung: Allah Subhanahu wa Ta’ala. Betapa indah dan mendalamnya pemahaman ini. Persahabatan sejati, bukan hanya sekadar tawa dan canda dalam pertemuan atau perjalanan akhir pekan, melainkan ia adalah sandaran utama di kala duka, tempat mencurahkan segala isi hati, dan telinga yang senantiasa siap mendengar tanpa menghakimi. Jauh dari sanak keluarga dan sahabat lama, kesadaran ini semakin menguat: ya, Allah-lah Sahabat Terbaikku, tiada tandingan-Nya.

Lantas, apa yang menjadikan Allah sebagai Sahabat Terbaik kita? Dialah Yang Maha Mendengar (As-Sami’), Yang Maha Mengetahui (Al-Alim), dan Yang Maha Pengasih (Al-Wadud). Ketika manusia memiliki batasan dalam kapasitasnya untuk mendengar, memahami, atau bahkan menanggung beban kita, Allah tidak demikian. Dia selalu ada, melampaui ruang dan waktu, dengan kasih sayang yang tak terbatas. Dia adalah satu-satunya yang mampu menenangkan kegelisahan jiwa, meluruskan hati yang bengkok, dan menjadikan segala urusan yang tampak sulit menjadi mudah dengan izin-Nya.

Ada kalanya, beban hati terasa terlalu kecil untuk diceritakan kepada ibu, saudari, atau sahabat terdekat, khawatir akan membuat mereka cemas padahal kita tahu masalah itu akan berlalu. Atau justru, masalah itu adalah pergolakan batin kita sendiri, pikiran-pikiran remeh yang mengambil terlalu banyak ruang di hati. Ini adalah kerikil-kerikil kecil di jalan kehidupan yang perlu diatasi sendiri, sambil tetap menampilkan wajah bahagia di hadapan suami dan keluarga. Dalam keadaan seperti inilah, hanya ada satu tempat untuk berpaling, satu Pribadi yang bisa kita percayai sepenuhnya tanpa beban.

Tentu saja, kepada Sahabat Terbaik kita. Kita tidak perlu mengangkat telepon, khawatir sinyal terputus, mengganggu waktu makan malam seseorang, atau menunggu balasan pesan. Jalur komunikasi dengan Allah jauh lebih langsung dan sempurna. Ada jaminan Dia selalu ada, Dia selalu mendengarkan, dan Dia pasti akan menjawab. Firman-Nya dalam Al-Qur’an, “Dan Tuhanmu berfirman, ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu.’” (Q.S. Ghafir: 60). Cukuplah kita menundukkan kepala, menengadahkan tangan, dan menuturkan segala yang ada dalam pikiran serta hati. Meskipun Dia Maha Mengetahui, tindakan kita untuk menyampaikan adalah pengakuan akan kebesaran-Nya sebagai satu-satunya pemberi solusi.

Allah adalah Sahabat Terbaik yang senantiasa melindungimu, memahami isi hatimu, dan menyukai ketika hamba-Nya mendekat kepada-Nya. Jika belum pernah, mari kita tengadahkan tangan, panjatkan doa dan munajat kepada-Nya. Ceritakanlah segala risau, segala gembira, segala harapan. Mohonlah pertolongan-Nya agar hati tenang, dan hubungan dengan diri sendiri serta sesama menjadi lebih baik. Ini adalah sesi “terapi” spiritual yang paling mujarab, karena setelah berbicara dengan Sahabat Terbaik ini, kita dijamin akan menjalani sisa hari dengan hati yang jauh lebih lapang dan damai, insya Allah.

Exit mobile version