Ruang Sujud

Kezaliman Raja Dikyanus terhadap Pemuda Beriman: Pelajaran dari Sejarah

Monitorday.com – Kezaliman Raja Dikyanus tercermin dalam sikapnya terhadap pemuda-pemuda beriman yang kelak dikenal sebagai Ashabul Kahfi. Ia tidak bisa menerima adanya kelompok kecil yang berani menentang perintahnya. Baginya, kekuasaan adalah segalanya, sehingga siapa pun yang menolak perintahnya dianggap musuh negara.

Para pemuda beriman itu berjumlah tujuh orang. Mereka berasal dari kalangan bangsawan dan terpelajar, tetapi mereka menolak penyembahan berhala yang dipaksakan Dikyanus. Keberanian mereka membuat sang raja murka dan berniat menghukum mereka dengan hukuman mati.

Namun, dengan izin Allah, mereka berhasil melarikan diri dan bersembunyi di dalam sebuah gua. Inilah awal dari kisah Ashabul Kahfi yang disebutkan dalam Al-Qur’an, yaitu tentang sekelompok pemuda yang tidur ratusan tahun sebagai tanda kebesaran Allah.

Pelajaran yang bisa dipetik dari kisah ini adalah bahwa kezaliman penguasa tidak akan pernah menang melawan iman. Meski jumlah orang beriman sedikit, keteguhan mereka lebih kuat daripada kekuatan duniawi yang dimiliki seorang raja zalim.

Exit mobile version