Maryam binti Imran menjalani kehidupan yang penuh ujian, namun tetap tegar dalam iman. Sejak kecil ia diasuh oleh Nabi Zakaria, yang saat itu menjadi imam besar Bani Israil. Di bawah asuhan beliau, Maryam tumbuh menjadi wanita yang rajin beribadah, bahkan Allah menganugerahkan karamah kepadanya berupa rezeki yang datang tanpa diketahui asalnya.
Kehidupan Maryam berubah ketika malaikat Jibril datang kepadanya dengan kabar yang mengejutkan. Ia akan mengandung seorang anak laki-laki meskipun belum pernah menikah dan disentuh oleh laki-laki manapun. Kabar ini sempat membuat Maryam terkejut dan gelisah, namun ia tetap berserah diri kepada Allah.
Dengan izin Allah, Maryam mengandung Nabi Isa ‘alaihissalam. Saat melahirkan, ia menanggung rasa sakit yang luar biasa seorang diri di bawah pohon kurma. Namun Allah menolongnya dengan memberikan buah kurma yang segar dan aliran air untuk menguatkan dirinya.
Setelah melahirkan, Maryam menghadapi fitnah dari kaumnya. Mereka menuduhnya berbuat zina. Namun Allah menurunkan mukjizat: bayi Isa yang masih dalam buaian berbicara untuk membela ibunya. Keimanan dan kesabaran Maryam dalam menghadapi ujian inilah yang menjadikannya teladan sepanjang masa.