Ratu Bilqis adalah salah satu tokoh perempuan yang paling terkenal dalam sejarah dan kisah keagamaan. Beliau dikenal sebagai penguasa Kerajaan Saba, sebuah kerajaan makmur di Yaman kuno yang termasyhur dengan kekayaan, perdagangan, dan teknologi irigasi canggihnya. Nama Bilqis identik dengan kepemimpinan perempuan yang penuh kebijaksanaan, kecerdasan, dan diplomasi.
Kerajaan Saba dikenal sebagai pusat perdagangan rempah, dupa, dan barang berharga lainnya. Letaknya yang strategis menjadikan kerajaan ini salah satu kekuatan besar di Jazirah Arab bagian selatan. Di tengah kejayaan itu, muncul sosok Ratu Bilqis yang berhasil memimpin dengan bijaksana, menjaga stabilitas, dan memperkuat posisi politik Saba di dunia kuno.
Kebijaksanaan Bilqis terlihat dalam kemampuannya mengelola pemerintahan. Ia tidak hanya mengandalkan kekuatan militer, tetapi juga menggunakan diplomasi dan kecerdikan dalam menghadapi lawan maupun sekutu. Sikapnya yang hati-hati tercermin ketika ia menerima surat dari Nabi Sulaiman, di mana ia lebih memilih bermusyawarah dengan para pembesarnya daripada mengambil keputusan sepihak.
Selain itu, Bilqis juga dikenal sebagai sosok yang terbuka terhadap kebenaran. Ketika ia akhirnya bertemu dengan Nabi Sulaiman dan menyaksikan mukjizat yang ditunjukkan, ia tidak ragu mengakui kekuasaan Allah dan meninggalkan penyembahan matahari. Sikap ini menunjukkan bahwa kebijaksanaan sejati terletak pada kemampuan untuk menerima kebenaran, meski harus meninggalkan tradisi lama.
Ratu Bilqis dikenang bukan hanya sebagai penguasa hebat, tetapi juga sebagai teladan bagi perempuan dan pemimpin di segala zaman. Ia membuktikan bahwa kepemimpinan yang bijak, adil, dan terbuka terhadap kebenaran mampu membawa kejayaan dan keberkahan bagi rakyatnya.