Ruang Sujud

Keteladanan Ratu Bilqis: Kepemimpinan, Diplomasi, dan Keimanan

Ratu Bilqis meninggalkan banyak pelajaran yang relevan untuk kehidupan modern. Sebagai pemimpin perempuan di dunia kuno, ia menunjukkan kualitas kepemimpinan yang visioner, diplomatis, dan berani menerima kebenaran.

Dari sisi kepemimpinan, Bilqis menekankan pentingnya musyawarah. Ketika menerima surat Nabi Sulaiman, ia tidak serta-merta mengambil keputusan sendiri, tetapi melibatkan para pembesarnya. Hal ini menunjukkan keterbukaan dan sikap demokratis yang bisa menjadi teladan bagi pemimpin masa kini.

Dari sisi diplomasi, Bilqis menunjukkan kecerdikan dengan mengirim hadiah kepada Sulaiman. Meski akhirnya ditolak, langkah itu mencerminkan upaya untuk menghindari konflik melalui jalan damai. Strategi ini relevan dalam dunia modern, di mana diplomasi menjadi cara utama menyelesaikan perselisihan antarbangsa.

Dari sisi keimanan, Bilqis memberikan teladan luar biasa. Meski awalnya menyembah matahari, ia tidak keras kepala mempertahankan keyakinan lama. Setelah melihat kebenaran yang ditunjukkan Sulaiman, ia segera berserah diri kepada Allah. Sikap rendah hati menerima kebenaran ini adalah pelajaran penting bagi semua orang.

Dengan kombinasi kepemimpinan, diplomasi, dan keimanan, Ratu Bilqis menjadi simbol pemimpin ideal. Ia bukan hanya penguasa sukses di masanya, tetapi juga teladan sepanjang zaman bagi mereka yang ingin memimpin dengan kebijaksanaan dan keberanian.

Exit mobile version