Monitorday.com – Tragedi Karbala adalah salah satu peristiwa paling memilukan dalam sejarah Islam. Peristiwa ini terjadi pada 10 Muharram tahun 61 Hijriah (680 M), ketika cucu Nabi Muhammad ﷺ, Imam Husain bin Ali, beserta keluarganya dan para pengikutnya dibantai oleh pasukan Khalifah Yazid bin Muawiyah.
Husain menolak membaiat Yazid karena menganggap pemerintahannya zalim dan menyimpang dari ajaran Islam. Dalam perjalanannya menuju Kufah, Husain dan rombongannya dihentikan di Karbala. Mereka dikepung, dilarang mengambil air dari Sungai Efrat, hingga akhirnya terjadilah pertempuran yang tidak seimbang.
Imam Husain gugur sebagai syahid bersama 72 pengikutnya, termasuk anak-anak dan anggota keluarganya. Tragedi ini menjadi simbol perjuangan melawan tirani dan pengorbanan demi menegakkan kebenaran.
Setiap tahun, umat Islam memperingati tragedi ini dalam perayaan Asyura. Bagi Syiah, Asyura adalah momen duka mendalam yang diiringi dengan ziarah ke makam Husain di Karbala. Sementara bagi Sunni, Asyura juga dipandang sebagai hari penuh keutamaan, meski fokusnya berbeda.
Tragedi Karbala mengajarkan bahwa kebenaran harus dipertahankan meski harus berhadapan dengan kekuatan besar. Pengorbanan Imam Husain menjadi inspirasi bagi banyak generasi Muslim untuk melawan kezaliman dan menegakkan keadilan.