Ruang Sujud

Sejarah Kota Kufah: Dari Perkembangan Awal hingga Perannya dalam Dunia Islam

Monitorday.com – Kota Kufah memiliki sejarah panjang yang dimulai dari masa ekspansi Islam ke Irak. Didirikan sebagai garnisun militer untuk menampung pasukan Muslim, Kufah dengan cepat berkembang menjadi kota besar. Letaknya yang strategis di jalur perdagangan membuat Kufah menjadi pusat interaksi antara Arab, Persia, dan berbagai kebudayaan lain.

Pada masa awal, Kufah menjadi rumah bagi banyak sahabat Nabi. Abdullah bin Mas‘ud, Salman al-Farisi, Ammar bin Yasir, dan Hudzifah bin al-Yaman adalah beberapa di antaranya. Mereka menjadi guru bagi generasi tabi‘in yang kemudian menyebarkan ilmu ke seluruh penjuru dunia Islam.

Peran Kufah semakin besar ketika Khalifah Ali bin Abi Thalib menjadikan kota ini sebagai ibu kota. Namun, masa ini juga diwarnai oleh konflik politik yang keras. Pertempuran Jamal, Shiffin, dan tragedi Nahrawan meninggalkan jejak mendalam dalam sejarah Kufah. Bahkan, tragedi pembunuhan Khalifah Ali terjadi di masjid Kufah pada tahun 661 M.

Selain itu, Kufah juga memiliki hubungan erat dengan peristiwa Karbala pada tahun 680 M. Penduduk Kufah awalnya mengundang Imam Husain untuk memimpin mereka melawan Yazid, tetapi kemudian mereka mengkhianatinya. Peristiwa ini menjadi luka sejarah yang dikenang hingga kini, terutama oleh kaum Syiah.

Seiring waktu, Kufah tetap menjadi pusat ilmu dan politik. Meski kemudian kalah pamor dengan Baghdad, peran Kufah dalam sejarah Islam tidak bisa diabaikan. Kota ini adalah saksi lahirnya peradaban besar yang memengaruhi dunia hingga kini.

Exit mobile version