Monitorday.com – Kufah tidak hanya penting dalam bidang ilmu, tetapi juga memiliki peran strategis dalam sejarah politik Islam klasik. Sebagai kota garnisun militer, Kufah sejak awal dirancang untuk menjadi pusat kekuatan militer Muslim di Irak. Dari sini, ekspansi Islam ke Persia dan wilayah sekitarnya dijalankan.
Peran strategis Kufah semakin menonjol pada masa Khalifah Ali bin Abi Thalib. Dengan menjadikannya ibu kota, Ali mengakui posisi strategis Kufah sebagai pusat kekuasaan. Namun, hal ini juga menjadikan Kufah sering terlibat dalam konflik besar. Pertempuran Shiffin melawan Muawiyah dan tragedi pembunuhan Ali menjadi bagian dari sejarah kelam Kufah.
Selain itu, Kufah juga memiliki peran dalam peristiwa Karbala. Penduduk Kufah yang awalnya mendukung Imam Husain kemudian mundur karena tekanan politik. Peristiwa pengkhianatan ini menjadi catatan penting yang terus diingat dalam sejarah Islam.
Dalam perkembangan selanjutnya, Kufah tetap menjadi basis politik yang penting. Kota ini menjadi salah satu pusat perlawanan terhadap Dinasti Umayyah dan kemudian ikut berperan dalam lahirnya Dinasti Abbasiyah. Meski akhirnya Baghdad mengambil alih sebagai ibu kota, Kufah tetap menjadi kota berpengaruh dalam sejarah klasik Islam.
Peran strategis Kufah menunjukkan bahwa kota ini bukan hanya pusat ilmu, tetapi juga pusat dinamika politik dan militer. Dari sini, banyak peristiwa penting terjadi yang membentuk arah perjalanan sejarah Islam.