Monitorday.com – Kota Baghdad adalah salah satu kota bersejarah yang menjadi simbol kejayaan peradaban Islam klasik. Terletak di tepi Sungai Tigris, Irak, Baghdad didirikan pada tahun 762 M oleh Khalifah Al-Mansur dari Dinasti Abbasiyah. Sejak awal, kota ini dirancang sebagai pusat pemerintahan, ilmu pengetahuan, dan perdagangan yang megah, menjadikannya permata peradaban dunia pada masanya.
Baghdad dibangun dengan arsitektur unik berbentuk lingkaran, sehingga sering dijuluki Madinat al-Salam atau Kota Damai. Tata kotanya memperlihatkan kecanggihan perencanaan urban pada abad pertengahan. Dari pusat kota, terbentang jalan-jalan yang menghubungkan pasar, istana, masjid, dan sekolah-sekolah. Keindahan arsitektur Baghdad menjadikannya salah satu kota paling maju di dunia kala itu.
Sebagai ibu kota Abbasiyah, Baghdad tumbuh pesat menjadi pusat kekuasaan politik dan budaya. Sungai Tigris menjadi jalur perdagangan penting yang menghubungkan Baghdad dengan wilayah lain. Barang-barang berharga seperti sutra, rempah-rempah, dan emas mengalir masuk ke kota ini. Pedagang dari Persia, India, hingga Tiongkok berdatangan, menjadikan Baghdad kota kosmopolitan yang multikultural.
Selain sebagai pusat perdagangan, Baghdad juga menjadi pusat ilmu pengetahuan. Di kota ini berdiri Bayt al-Hikmah atau Rumah Kebijaksanaan, sebuah lembaga riset dan perpustakaan terbesar pada masanya. Para ulama, ilmuwan, dan filsuf dari berbagai penjuru dunia datang untuk menerjemahkan, menulis, dan mengembangkan ilmu pengetahuan.
Pada masa kejayaannya, Baghdad dipandang sebagai kota terindah dan terkaya di dunia. Kisah-kisah seribu satu malam (Alf Laylah wa Laylah) pun banyak menggambarkan pesona Baghdad. Meski kemudian mengalami kehancuran akibat serangan Mongol pada tahun 1258, Baghdad tetap dikenang sebagai permata peradaban Islam yang pernah bersinar terang.