Monitorday.com – Peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah adalah salah satu titik balik dalam sejarah Islam. Dari sinilah lahir masyarakat Muslim yang kuat dan berdaulat. Di balik peristiwa besar ini, Gua Tsur memainkan peran penting sebagai simbol perlindungan Allah kepada Rasul-Nya.
Hijrah bukan sekadar perpindahan fisik, tetapi juga strategi untuk menyelamatkan dakwah Islam dari ancaman Quraisy. Dalam proses itu, Rasulullah harus menghadapi rencana pembunuhan yang disusun musuh. Namun, Allah memberi petunjuk agar beliau bersembunyi terlebih dahulu di Gua Tsur.
Selama tiga hari, Rasulullah dan Abu Bakar bersembunyi di sana. Abdullah bin Abu Bakar, putra Abu Bakar, menyampaikan berita-berita penting dari Makkah. Asma’ binti Abu Bakar menyiapkan makanan dengan penuh keberanian. Amir bin Fuhairah, budak Abu Bakar, menggembala kambing di sekitar gua untuk menghapus jejak. Semua ini menunjukkan kerja sama luar biasa dalam menjaga keselamatan Rasulullah.
Puncak dari kisah ini adalah ketika Quraisy sampai di depan gua. Abu Bakar sangat cemas, tetapi Rasulullah menenangkannya dengan kalimat yang diabadikan dalam Al-Qur’an: “Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.” (QS. At-Taubah: 40). Ayat ini menjadi simbol keyakinan bahwa Allah selalu melindungi hamba-hamba-Nya yang beriman.
Gua Tsur dalam sejarah hijrah menjadi saksi bahwa perjuangan menegakkan Islam tidak mudah. Namun, dengan iman, kerja sama, dan pertolongan Allah, segala rintangan bisa dilalui.
Kini, Gua Tsur dikenang sebagai simbol perlindungan ilahi. Ia mengingatkan umat Islam bahwa dalam perjuangan dakwah atau kehidupan sehari-hari, Allah selalu bersama mereka yang sabar, tawakal, dan teguh dalam iman.