Ruang Sujud

Mengungkap Kisah Masjid Dhirar dalam Al-Qur’an: Pelajaran dari Surat At-Taubah

Monitorday.com – Al-Qur’an adalah kitab suci yang tidak hanya berisi tuntunan ibadah, tetapi juga merekam peristiwa penting dalam perjalanan dakwah Rasulullah ﷺ. Salah satunya adalah kisah tentang Masjid Dhirar yang disebutkan dalam Surat At-Taubah ayat 107–110.

Dalam ayat-ayat tersebut, Allah menjelaskan bagaimana sekelompok orang munafik mendirikan masjid dengan maksud buruk. Mereka berkata bahwa masjid itu untuk orang sakit dan uzur agar mudah beribadah, tetapi hakikatnya adalah sarang makar. Allah menyebutkan dengan jelas bahwa masjid itu didirikan untuk menimbulkan bahaya, menumbuhkan kekafiran, dan memecah belah kaum mukmin.

Surat At-Taubah ayat 108 menyatakan dengan tegas bahwa Nabi ﷺ tidak boleh shalat di dalam masjid itu. Sebaliknya, Allah memerintahkan agar beliau lebih memilih shalat di Masjid Quba, yang dibangun atas dasar takwa dan keikhlasan. Perbandingan ini menunjukkan bahwa nilai sebuah masjid tidak ditentukan oleh bangunannya, tetapi oleh niat dan tujuan pendiriannya.

Ayat 109 memberikan perumpamaan yang kuat. Orang yang membangun masjid di atas dasar takwa diibaratkan seperti orang yang mendirikan bangunan di atas pondasi kokoh di tepi jurang yang tidak akan runtuh. Sementara mereka yang membangunnya di atas kemunafikan ibarat orang yang mendirikan rumah di tepi jurang rapuh yang akhirnya ambruk bersama dirinya ke dalam neraka.

Kisah Masjid Dhirar dalam Al-Qur’an memberikan pesan moral yang sangat mendalam. Allah menegaskan bahwa amal ibadah tidak hanya dinilai dari bentuk lahirnya, tetapi juga dari niat yang mendasarinya. Masjid Dhirar tidak pernah diterima sebagai rumah ibadah karena tujuan pendiriannya bertentangan dengan prinsip Islam.

Pelajaran bagi umat Islam masa kini adalah pentingnya menjaga keikhlasan dalam membangun dan memakmurkan masjid. Masjid harus menjadi tempat yang menyatukan umat, bukan memecah belah. Dengan menjadikan kisah ini sebagai pedoman, kaum Muslim dapat terhindar dari jebakan kepentingan sempit yang merusak ukhuwah Islamiyah.

Exit mobile version