Ruang Sujud

Masjid Qiblatain: Saksi Peralihan Kiblat dari Baitul Maqdis ke Ka’bah

Monitorday.com – Masjid Qiblatain adalah salah satu masjid bersejarah di Madinah yang memiliki keistimewaan tersendiri dalam perjalanan Islam. Nama Qiblatain berarti “dua kiblat”, karena di sinilah terjadi peristiwa penting: perubahan arah shalat dari Baitul Maqdis di Palestina ke Ka’bah di Makkah. Peristiwa ini menjadi tonggak sejarah yang menunjukkan kemandirian umat Islam sebagai sebuah komunitas religius.

Sejak awal diutus menjadi Rasul, Nabi Muhammad SAW dan para sahabat menghadap ke Baitul Maqdis ketika shalat. Selama 16 hingga 17 bulan setelah hijrah ke Madinah, kiblat umat Islam masih mengarah ke arah utara, mengikuti kiblat para nabi sebelumnya. Namun, Rasulullah sering berdoa kepada Allah agar kiblat dipindahkan ke Ka’bah di Makkah, rumah ibadah pertama yang dibangun Nabi Ibrahim dan Ismail.

Doa Rasulullah dikabulkan saat beliau sedang memimpin shalat Zuhur di sebuah masjid di Madinah. Dalam riwayat, turunlah wahyu QS. Al-Baqarah ayat 144: “Sungguh, Kami melihat wajahmu (Muhammad) sering menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan engkau ke kiblat yang engkau sukai. Palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram…” Sejak itu, kiblat umat Islam resmi dipindahkan.

Masjid tempat terjadinya peralihan kiblat ini kemudian dikenal dengan nama Masjid Qiblatain. Uniknya, jamaah yang sedang shalat Zuhur ketika itu melaksanakan dua rakaat pertama menghadap ke Baitul Maqdis, lalu berpaling ke Ka’bah untuk rakaat berikutnya. Sejak saat itu, umat Islam di seluruh dunia menghadap ke Ka’bah saat shalat.

Peristiwa ini memiliki makna spiritual yang mendalam. Ia menegaskan identitas umat Islam sebagai komunitas mandiri yang memiliki kiblat sendiri, terpisah dari tradisi Yahudi dan Nasrani. Ka’bah dipilih sebagai simbol tauhid, sekaligus penyatu umat Islam di seluruh dunia.

Kini, Masjid Qiblatain berdiri megah di Madinah, sekitar 4 km dari Masjid Nabawi. Para jamaah haji dan umrah selalu menyempatkan diri berkunjung ke masjid ini, merasakan langsung saksi sejarah perubahan kiblat yang abadi.

Exit mobile version