Monitorday.com – Pendidikan akhlak adalah inti dari pendidikan Islam. Rasulullah SAW sendiri menegaskan dalam hadisnya: “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Ahmad). Hal ini menunjukkan bahwa tujuan utama risalah kenabian adalah membentuk manusia yang berakhlak. Dalam hal ini, uswah hasanah Rasulullah adalah fondasi utama bagi pendidikan akhlak.
Rasulullah menjadi model nyata dalam pembentukan akhlak generasi Muslim. Beliau tidak hanya mengajarkan teori, tetapi juga memberikan teladan langsung. Misalnya, ketika beliau bersabda agar umatnya jujur, beliau sendiri adalah orang yang paling jujur. Ketika beliau menyerukan pentingnya kasih sayang, beliau sendiri yang paling penyayang.
Pendidikan akhlak melalui uswah hasanah tidak hanya efektif, tetapi juga membekas kuat. Anak-anak, misalnya, lebih mudah meniru perilaku orang tua atau guru dibanding hanya mendengar nasihat. Oleh karena itu, menanamkan teladan Rasulullah sejak dini menjadi metode terbaik untuk melahirkan generasi berakhlak mulia.
Di lembaga pendidikan, uswah hasanah Rasulullah dapat diintegrasikan dalam kurikulum maupun aktivitas sehari-hari. Guru dapat mencontohkan sikap adil, sabar, dan penuh kasih, sebagaimana dicontohkan Rasulullah. Dengan demikian, peserta didik bukan hanya pintar secara intelektual, tetapi juga berkarakter Islami.
Dalam keluarga, orang tua juga harus meneladani uswah hasanah Rasulullah agar bisa mendidik anak dengan baik. Anak yang tumbuh dengan melihat contoh kasih sayang, kejujuran, dan kepedulian akan lebih mudah menyerap nilai-nilai tersebut.
Dengan menjadikan uswah hasanah sebagai fondasi pendidikan akhlak, umat Islam bisa membangun generasi yang tangguh secara moral, beriman, dan mampu menghadapi tantangan zaman dengan tetap berpegang pada nilai Islam.