Menteri Agama Nasaruddin Umar mengingatkan jemaah haji Indonesia agar fokus pada puncak ibadah, yaitu wukuf di Arafah.
Ia menegaskan pentingnya tidak mengorbankan ibadah wajib hanya demi mengejar ibadah sunah.
Kedatangan Menag di Bandara Jeddah disambut oleh Duta Besar RI, Dirjen Haji dan Umrah, Konjen RI, serta jajaran PPIH Arab Saudi.
Menag hadir bersama Wakil Menteri Agama dan sejumlah tokoh nasional lainnya sebagai bagian dari Amirul Haj.
Dalam keterangannya, Menag menyampaikan dua pesan penting bagi jemaah haji Indonesia.
Pertama, jemaah harus memahami dengan baik syarat dan rukun haji agar ibadahnya sah.
Ia mengingatkan bahwa persiapan logistik yang baik tidak cukup jika aspek ibadah tidak dipenuhi.
Untuk itu, Kemenag telah mengirim 20 ulama sebagai konsultan ibadah yang lebih dahulu tiba di Arab Saudi.
Para musytasyar dinni ini bertugas mendampingi jemaah dalam memahami tata cara dan hukum ibadah haji.
Kedua, Menag menekankan pentingnya menjaga kesehatan menjelang wukuf di Arafah.
Ia mengimbau agar jemaah tidak memaksakan diri menjalani ibadah sunah bila fisik tidak mendukung.
Petugas dan pimpinan kloter diminta membantu jemaah membuat prioritas ibadah yang bijak.
Koordinasi antarpetugas terus ditingkatkan untuk memastikan kelancaran pelaksanaan ibadah.
Menag juga menyampaikan bahwa Presiden Prabowo memberikan apresiasi atas kerja sama seluruh pihak.
Ia menutup pesannya dengan ajakan kepada jemaah untuk mendoakan bangsa Indonesia selama di Tanah Suci.
Menag berharap semua jemaah menjadi haji yang makbul dan petugas mampu menjalankan amanah dengan baik.