Ruang Sujud

Hubbu Dunya: Akar Segala Kesalahan dalam Pandangan Islam

Dalam Islam, cinta dunia atau hubbu dunya sering kali disebut sebagai sumber dari berbagai penyakit hati yang berujung pada kerusakan moral dan spiritual. Rasulullah SAW bersabda, “Hubbu dunya ra’su kulli khati’ah”—”Cinta dunia adalah pangkal dari segala kesalahan.” Hadis ini menjadi peringatan bahwa ketika manusia terlalu mencintai dunia, ia akan terdorong untuk melupakan tujuan akhir kehidupannya: akhirat.

Cinta dunia yang dimaksud bukanlah sekadar menyukai hal-hal duniawi seperti harta, jabatan, atau popularitas, melainkan keterikatan hati yang berlebihan hingga mengorbankan nilai-nilai agama. Ketika hati sudah terpaut kuat pada dunia, seseorang bisa dengan mudah menjustifikasi keburukan demi meraih kepuasan duniawi. Inilah yang menjadikan hubbu dunya sebagai sumber dari berbagai maksiat.

Islam tidak melarang umatnya untuk menikmati kehidupan dunia, selama hal itu dilakukan dalam batas yang wajar dan tidak melupakan kewajiban terhadap Allah. Justru, dunia bisa menjadi ladang pahala bila dijalani dengan niat yang benar dan cara yang halal. Namun, jika dunia menjadi tujuan utama hidup, maka kekacauan akan terjadi: ketamakan, iri hati, kezaliman, bahkan kekufuran bisa menjadi konsekuensinya.

Oleh karena itu, para ulama menekankan pentingnya membersihkan hati dari kecintaan berlebihan terhadap dunia. Ini bisa dimulai dengan memperkuat iman, memperbanyak zikir, bersedekah, dan merenungkan kefanaan dunia. Ketika seseorang menyadari bahwa dunia hanyalah tempat singgah sementara, maka ia akan lebih fokus mempersiapkan bekal untuk kehidupan yang kekal.

Melepaskan hubbu dunya bukan berarti meninggalkan dunia, melainkan mengendalikannya agar tidak menguasai hati. Dunia ada di tangan, bukan di hati. Dengan begitu, seseorang bisa hidup tenang, bersih dari keserakahan, dan selalu terhubung dengan tujuan hidup yang sejati: mencari ridha Allah.

Exit mobile version