Ibadah puasa menurut Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu`ti, berkaitan erat dengan pembentukan karakter manusia.
Melalui puasa, seorang manusia ditempa untuk menjadi makhluk yang berkarakter mulia.
SDM berkarakter unggul ini menjadi nilai luhur yang harus tercermin dalam diri seluruh insan pendidikan.
Dalam ceramahnya yang bertema Pendidikan Akhlak Menuju Generasi Emas 2045, Menteri Mu`ti menjelaskan pentingnya puasa sebagai syariat Islam.
Puasa bertujuan untuk membawa dan mendidik individu menjadi pribadi yang lebih baik.
Mendikdasmen menekankan bahwa puasa mengajarkan disiplin dan pengendalian diri.
Melalui pengalaman berpuasa, individu belajar untuk bersyukur atas nikmat yang diberikan.
Puasa juga mengajarkan empati terhadap mereka yang kurang beruntung.
Menteri Mu`ti berharap bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam puasa dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dia menekankan bahwa pendidikan akhlak sangat penting untuk mencapai generasi emas 2045.
Dengan karakter yang baik, generasi mendatang diharapkan dapat menghadapi tantangan global.
Mendikdasmen mengajak semua pihak untuk bersama-sama membangun karakter bangsa.
Puasa, menurutnya, adalah salah satu cara untuk membentuk generasi yang berakhlak mulia.
Dia percaya bahwa pendidikan yang baik akan melahirkan pemimpin yang berkualitas.
Menteri Mu`ti menutup ceramahnya dengan harapan agar puasa dapat menjadi momentum untuk perbaikan diri.
Dengan demikian, puasa tidak hanya menjadi ritual, tetapi juga sarana untuk membangun karakter bangsa.
