Menyadari semakin pentingnya pasar wisata halal global, Filipina mengadaptasi infrastruktur pariwisatanya dan memperkenalkan standar baru untuk menerima lebih banyak pengunjung dari negara-negara muslim.
Meskipun sebagian besar warga Filipina beragama Katolik, negara ini juga merupakan rumah bagi minoritas muslim yang cukup besar.
Islam menjadi agama monoteistik tertua di kawasan ini, dengan sejarah lebih dari 600 tahun yang tercermin dalam warisan budaya negara tersebut.
Pemerintah Filipina berupaya menggabungkan sejarah yang kaya ini dengan pantai berpasir putih yang terkenal, tempat menyelam, dan keramahtamahan yang hangat.
Filipina ingin menyasar pengunjung dari Timur Tengah untuk memperluas pasar pariwisatanya.
Wakil Menteri Pariwisata Filipina, Myra Paz Abubakar, menyatakan bahwa inisiatif ramah muslim telah berjalan dengan pesat.
Departemen Transportasi juga memiliki program untuk menarik wisatawan muslim, termasuk dari pasar Timur Tengah.
Abubakar menjelaskan bahwa upaya mereka berfokus pada pengembangan standar yang melindungi kepentingan wisatawan muslim.
Pemerintah Filipina mengenalkan akomodasi ramah muslim yang mendorong hotel dan resor untuk memenuhi standar khusus.
Standar ini mencakup area resepsionis, kamar tamu, dan ketersediaan ruang salat agar pengunjung muslim merasa seperti di rumah sendiri.
Departemen Pariwisata juga memiliki modul pelatihan tentang pemahaman wisatawan muslim dan pariwisata halal.
Tiga belas properti dioperasikan oleh Megaworld Group, jaringan perhotelan terbesar di Filipina.
Tahun lalu, mereka membuka Marhaba Boracay, area teluk yang didedikasikan untuk wisatawan wanita muslim di Boracay.
Filipina juga menjajaki pembuatan paket wisata halal yang disesuaikan untuk wisatawan muslim, termasuk warga Arab Saudi.
Negara ini memiliki sejarah Islam yang kaya dengan sejumlah destinasi dan aktivitas yang sejalan dengan nilai-nilai budaya dan agama pengunjung Arab dan Muslim.
Salah satu situs paling ikonik adalah Masjid Sheikh Karimul Makdum di provinsi Tawi-Tawi, yang merupakan masjid tertua di Filipina.
Masjid ini dibangun pada 1380 oleh pedagang dan misionaris Arab Makhdum Karimul dan dikelilingi oleh perairan pesisir.
Selain masjid, terdapat banyak situs di Tawi-Tawi yang terkait dengan Kesultanan Sulu, yang berperan penting dalam penyebaran Islam di Filipina Selatan.
