Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kajian

Tugas Suami dalam Islam: Memahami Kewajiban dan Tanggung Jawabnya

tugas suami dalam islam

RUANGSUJUD.COM – Dalam Islam, suami memiliki peran penting dalam keluarga, bukan hanya sebagai pencari nafkah, tetapi juga sebagai pemimpin, pelindung, dan teladan yang baik. Tanggung jawab suami dalam Islam mencakup berbagai aspek yang bertujuan untuk menciptakan kehidupan rumah tangga yang harmonis, penuh kasih, dan berlandaskan syariat. Lantas, apa saja tugas seorang suami menurut Islam? Artikel ini akan mengupas beberapa aspek penting mengenai peran suami dalam Islam, termasuk pekerjaan yang harus dilakukan suami serta pembagian pekerjaan rumah tangga.


1. Apa Saja Tugas Seorang Suami dalam Islam?

Dalam Islam, tugas seorang suami tidak hanya sebatas memberikan nafkah. Suami memiliki berbagai kewajiban untuk membina keluarga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah. Berikut adalah beberapa tugas utama seorang suami dalam Islam:

  • Memberikan Nafkah
    Salah satu tugas utama suami adalah menafkahi keluarganya, baik dari segi materi maupun kebutuhan dasar lainnya, seperti sandang, pangan, dan papan. Al-Qur’an menyebutkan, “Dan kewajiban ayah adalah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang makruf” (QS. Al-Baqarah: 233). Ayat ini menekankan pentingnya pemberian nafkah secara wajar dan penuh tanggung jawab.
  • Menjadi Pemimpin Keluarga
    Suami dalam Islam juga ditugaskan sebagai pemimpin atau imam bagi keluarganya. Sebagai pemimpin, suami wajib memimpin keluarganya dengan bijaksana, menjaga keharmonisan rumah tangga, dan membimbing anggota keluarga dalam menjalankan ajaran Islam. Suami harus menjadi teladan baik bagi istri dan anak-anaknya, serta memastikan mereka terhindar dari hal-hal yang dilarang oleh agama.
  • Melindungi Istri dan Anak
    Perlindungan fisik dan emosional juga menjadi tugas suami. Suami harus menjaga keamanan keluarganya dan memberikan rasa aman bagi istri dan anak-anak. Rasulullah SAW bersabda, “Kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya…” (HR. Bukhari dan Muslim). Ini menunjukkan bahwa suami memiliki kewajiban melindungi keluarganya, baik secara fisik maupun emosional.
  • Mendidik Anak-Anak Secara Islam
    Pendidikan anak adalah tanggung jawab bersama antara suami dan istri. Suami wajib ikut andil dalam mendidik anak-anaknya, terutama dalam hal agama. Mendidik anak agar taat kepada Allah, mengenal Al-Qur’an, dan memahami ajaran Islam sejak dini adalah salah satu peran penting suami.
  • Memperlakukan Istri dengan Baik dan Penuh Kasih Sayang
    Dalam Islam, suami diwajibkan untuk memperlakukan istrinya dengan baik dan penuh kasih sayang. Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik terhadap keluarganya…” (HR. Tirmidzi). Suami harus memahami perasaan istri, menghargai pendapatnya, dan memperlakukan istri dengan adil.

2. Apa Pekerjaan Suami Menurut Islam?

Pekerjaan suami dalam Islam bukan hanya sebatas mencari nafkah, tetapi juga melibatkan peran aktif dalam mendukung istri dan keluarga. Beberapa tugas yang harus dijalankan suami dalam hal pekerjaan antara lain:

  • Pekerjaan yang Halal dan Sesuai Syariat
    Dalam mencari nafkah, suami wajib memastikan pekerjaannya halal dan tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Mencari rezeki dari pekerjaan yang halal adalah kewajiban, karena Allah tidak menerima rezeki yang berasal dari sumber yang haram. Rasulullah SAW bersabda, “Setiap daging yang tumbuh dari yang haram, maka neraka lebih utama baginya” (HR. Tirmidzi).
  • Menjaga Etika dan Amanah dalam Bekerja
    Islam menekankan pentingnya bekerja dengan jujur, amanah, dan etika yang baik. Suami harus menjadi contoh bagi keluarganya dalam menjaga amanah di tempat kerja. Menjadi pekerja yang bertanggung jawab, disiplin, dan jujur adalah bagian dari ajaran Islam yang harus diterapkan dalam setiap pekerjaan.
  • Tidak Meninggalkan Kewajiban sebagai Suami
    Meskipun mencari nafkah penting, suami tetap harus memperhatikan kewajiban lainnya dalam rumah tangga. Pekerjaan bukan alasan untuk mengabaikan keluarga atau membiarkan istri mengurus anak sendirian. Suami tetap harus menyisihkan waktu untuk berinteraksi dengan keluarga, mendidik anak, dan memberikan perhatian kepada istri.

Suami yang memahami kewajibannya dalam bekerja akan mampu menjaga keseimbangan antara tanggung jawab mencari nafkah dan perannya dalam rumah tangga.


3. Dalam Islam, Mencuci dan Memasak Tugas Siapa?

Dalam ajaran Islam, tidak ada aturan baku mengenai pembagian pekerjaan rumah tangga, seperti mencuci dan memasak. Islam memandang tugas rumah tangga sebagai kewajiban bersama, yang bisa dilakukan baik oleh suami maupun istri.

Rasulullah SAW sendiri sering membantu pekerjaan rumah tangga. Dalam sebuah hadits diceritakan bahwa Rasulullah SAW sering membantu istrinya dengan pekerjaan rumah, seperti menjahit pakaiannya sendiri, memerah susu kambing, dan membersihkan rumah (HR. Bukhari).

Namun, dalam kebiasaan masyarakat, pekerjaan seperti mencuci dan memasak sering dianggap sebagai tugas istri. Akan tetapi, suami juga dapat membantu meringankan tugas tersebut sebagai bentuk kasih sayang dan tanggung jawab dalam keluarga. Dalam Islam, kerjasama antara suami dan istri dalam pekerjaan rumah tangga adalah hal yang dianjurkan dan dianggap sebagai perbuatan yang penuh berkah.


4. Pekerjaan Rumah Tangga Tanggung Jawab Siapa dalam Islam?

Islam tidak menetapkan bahwa pekerjaan rumah tangga merupakan tanggung jawab eksklusif suami atau istri. Keduanya memiliki tanggung jawab yang sama dalam menciptakan kehidupan rumah tangga yang harmonis dan nyaman. Pekerjaan rumah tangga merupakan kewajiban bersama yang dilakukan untuk kebaikan keluarga.

Berikut beberapa pandangan tentang tanggung jawab pekerjaan rumah tangga dalam Islam:

  • Suami dan Istri Sebagai Mitra dalam Rumah Tangga
    Islam memandang suami dan istri sebagai mitra yang saling membantu. Dalam Al-Qur’an disebutkan, “Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka…” (QS. Al-Baqarah: 187). Ayat ini menunjukkan bahwa suami dan istri saling melengkapi dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam urusan rumah tangga.
  • Meringankan Beban Istri
    Suami dapat membantu pekerjaan rumah tangga sebagai bentuk kasih sayang dan kepedulian terhadap istri. Rasulullah SAW adalah contoh suami yang selalu membantu istrinya dalam pekerjaan rumah, meskipun beliau adalah seorang pemimpin umat. Dengan membantu istri, suami menunjukkan tanggung jawabnya dalam memelihara keharmonisan keluarga.
  • Mengutamakan Keadilan dan Kesepakatan
    Suami dan istri perlu menyepakati pembagian tugas rumah tangga berdasarkan keadilan dan kemampuan masing-masing. Dengan adanya kesepakatan, keduanya dapat mengelola pekerjaan rumah tangga dengan baik tanpa merasa terbebani. Sikap saling menghargai dan gotong royong adalah kunci dalam menjaga kebahagiaan keluarga.

Islam tidak menetapkan batasan kaku tentang siapa yang harus mengerjakan tugas rumah tangga. Yang terpenting adalah adanya kerja sama dan saling pengertian di antara suami dan istri, agar tercipta rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah.


Kesimpulan

Tugas suami dalam Islam tidak terbatas pada peran sebagai pencari nafkah saja. Sebagai kepala keluarga, suami bertanggung jawab menafkahi, melindungi, mendidik, dan memberikan kasih sayang kepada istri dan anak-anaknya. Selain itu, pekerjaan rumah tangga bukan hanya tanggung jawab istri, melainkan kewajiban bersama yang bisa dilakukan atas dasar kesepakatan dan rasa kasih sayang.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Islam mengajarkan suami untuk menjadi teladan dalam kebaikan, baik dalam mencari nafkah maupun dalam membantu pekerjaan rumah tangga. Dengan memahami dan melaksanakan tugas-tugasnya secara ikhlas, seorang suami dapat membangun rumah tangga yang harmonis, saling menghormati, dan penuh berkah.

Robby Karman
Written By

Penulis, Peminat Kajian Sosial dan Keagamaan.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel terkait

Hikmah

Era digital membawa kemajuan teknologi yang luar biasa, namun juga membawa tantangan baru bagi umat Islam dalam menjaga dan meningkatkan ketakwaan. Di tengah arus...

Kajian

Metode tafsir maudhu’i, juga dikenal sebagai metode tematik, adalah cara mengumpulkan ayat-ayat Al-Quran yang memiliki maksud yang sama, membahas topik yang sama, dan menyusunnya...

Hikmah

Surat Al-Muzammil adalah salah satu surat dalam Al-Qur’an yang memiliki keutamaan dan hikmah yang mendalam. Dengan judul yang berarti “Orang yang Berselimut,” surat ini...

Hikmah

Ibrahim bin Adham, seorang tokoh sufi yang terkenal dalam sejarah Islam, dikenal dengan nasihat-nasihatnya yang tajam dan mendalam. Nasihat-nasihatnya tidak hanya mengingatkan kita tentang...