Connect with us

Hi, what are you looking for?

Hikmah

Iktikaf di Masjid, Sunnah Rasulullah SAW di Akhir Ramadhan

Dekatnya akhir bulan Ramadhan menandai masa yang sangat istimewa bagi umat Islam. Di masa ini, hati dan jiwa umat Islam semakin merindukan kehadiran Allah, dan pelaksanaan ibadah-ibadah sunnah seperti iktikaf di masjid menjadi salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Salah satu tempat yang sangat dianjurkan untuk melaksanakan iktikaf adalah Masjid Nabawi di Madinah, tempat yang selalu memancarkan kedamaian dan ketenangan yang sungguh luar biasa.

Iktikaf merupakan sebuah ibadah sunnah yang dilakukan dengan cara mengisolasi diri di dalam masjid dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah. Iktikaf ini seringkali dilaksanakan di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, terutama pada malam-malam ganjil seperti malam ke-21, 23, 25, 27, dan 29. Hal ini didasarkan pada hadis Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, yang menunjukkan bahwa Rasulullah melakukan iktikaf pada malam-malam tersebut.

Memilih untuk melakukan iktikaf di Masjid Nabawi, tempat yang penuh berkah dan barakah, adalah pilihan yang sangat bijak. Masjid ini bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga merupakan tempat yang dipenuhi dengan kenangan dan teladan dari kehidupan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Di sinilah Rasulullah sendiri seringkali melakukan iktikaf dan beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Dalam menjalankan iktikaf, seorang muslim dianjurkan untuk memperdalam koneksi spiritualnya dengan Allah. Iktikaf memberikan kesempatan bagi seorang muslim untuk meninggalkan dunia yang penuh dengan kesibukan dan distraksi, dan memfokuskan perhatiannya sepenuhnya kepada ibadah dan dzikir kepada Allah. Dalam suasana yang tenang dan khidmat di dalam masjid, seorang mu’min dapat mendekatkan diri kepada Allah dengan memperbanyak bacaan Al-Qur’an, dzikir, doa, dan refleksi diri.

Di Masjid Nabawi, suasana iktikaf di malam-malam terakhir Ramadhan menjadi sangat khusyuk dan penuh berkah. Ribuan jamaah berkumpul di dalam masjid, memenuhi tempat-tempat ibadah dengan bacaan Al-Qur’an dan dzikir kepada Allah. Di dalam masjid yang dihiasi dengan indahnya lampu-lampu dan hiasan-hiasan Ramadhan, suasana hati menjadi semakin khidmat dan tenteram.

Selain mendekatkan diri kepada Allah, iktikaf juga memberikan peluang bagi seorang muslim untuk merenungkan kehidupan dan mengevaluasi diri sendiri. Di tengah kesibukan dunia yang seringkali membuat kita lupa akan akhirat, iktikaf menjadi waktu yang sangat berharga untuk merenungkan makna hidup dan tujuan sejati keberadaan kita di dunia ini. Melalui iktikaf, seorang muslim diingatkan akan pentingnya memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas spiritualitasnya dalam rangka mencapai kebahagiaan abadi di akhirat.

Sebagai sebuah ibadah sunnah yang sangat dianjurkan, iktikaf di Masjid Nabawi di akhir Ramadhan adalah kesempatan yang tidak boleh dilewatkan oleh seorang muslim. Di tengah kepadatan aktivitas sehari-hari, kita seringkali lupa akan pentingnya meluangkan waktu untuk beribadah kepada Allah dengan sepenuh hati. Melalui iktikaf, kita diajak untuk kembali kepada diri kita sendiri, meninggalkan dunia yang fana, dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Akhirnya, mari kita manfaatkan kesempatan berharga ini dengan sebaik-baiknya. Melalui iktikaf di Masjid Nabawi, kita dapat memperdalam koneksi spiritual kita dengan Allah, merenungkan makna hidup, dan memperbaiki diri menuju kehidupan yang lebih baik di dunia dan akhirat. Semoga Allah menerima ibadah kita, mengampuni dosa-dosa kita, dan memberikan kita kekuatan untuk terus istiqamah di jalan-Nya. Aamiin.

Robby Karman
Written By

Penulis, Peminat Kajian Sosial dan Keagamaan.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel terkait

Hikmah

Era digital membawa kemajuan teknologi yang luar biasa, namun juga membawa tantangan baru bagi umat Islam dalam menjaga dan meningkatkan ketakwaan. Di tengah arus...

Hikmah

Surat Al-Muzammil adalah salah satu surat dalam Al-Qur’an yang memiliki keutamaan dan hikmah yang mendalam. Dengan judul yang berarti “Orang yang Berselimut,” surat ini...

Hikmah

Ibrahim bin Adham, seorang tokoh sufi yang terkenal dalam sejarah Islam, dikenal dengan nasihat-nasihatnya yang tajam dan mendalam. Nasihat-nasihatnya tidak hanya mengingatkan kita tentang...

Kajian

Metode tafsir maudhu’i, juga dikenal sebagai metode tematik, adalah cara mengumpulkan ayat-ayat Al-Quran yang memiliki maksud yang sama, membahas topik yang sama, dan menyusunnya...