Kisah pengangkatan Nabi Daud (AS) sebagai raja Bani Israil adalah sebuah peristiwa yang penuh makna dalam sejarah agama Islam. Ini adalah cerita tentang pemberian Allah SWT kepada seorang hamba-Nya yang tulus dan bijaksana. Daud (AS) adalah nabi yang diutus untuk membimbing dan memimpin umat Bani Israil.
Latar Belakang
Pada masa lalu, Bani Israil berada dalam keadaan yang sulit. Mereka terpecah belah dan dihadapkan pada berbagai masalah sosial serta serangan dari luar. Pada saat itu, Allah SWT memilih Daud (AS) yang pada saat itu masih seorang pemuda yang beriman, sebagai calon pemimpin yang akan membawa kedamaian dan keadilan bagi umat-Nya.
Pengangkatan Daud sebagai Raja
Allah SWT mengutus nabi Samuel untuk mengangkat Daud (AS) sebagai raja Bani Israil, menggantikan raja sebelumnya yang tidak adil. Ketika Samuel datang untuk mengurapi raja yang baru, Allah memperlihatkan tanda-tanda keistimewaan Daud dengan peristiwa yang menakjubkan: minyak urapan yang digunakan Samuel tidak langsung mengalir ke raja-raja sebelumnya, tetapi mengalir ke Daud (AS), menandakan bahwa dia adalah pilihan Allah untuk memimpin Bani Israil.
Kebijaksanaan dan Keadilan Daud
Setelah diangkat sebagai raja, Daud (AS) menunjukkan kepemimpinan yang luar biasa. Beliau memerintah dengan bijaksana dan adil, memulihkan persatuan di antara Bani Israil, serta melindungi mereka dari ancaman musuh-musuh luar. Keadilan Daud dalam menegakkan hukum Allah SWT menjadi salah satu poin penting dalam kepemimpinannya.
Keberkahan dan Mukjizat
Selain itu, Allah memberikan keberkahan kepada Daud (AS) dalam bentuk mukjizat dan kekuatan khusus. Beliau memiliki kelebihan fisik dan kecerdasan yang luar biasa. Mukjizat yang paling terkenal adalah saat Daud (AS) mampu menundukkan besi, melembutkannya, dan membentuknya sesuai kehendaknya. Ini adalah salah satu keistimewaan yang dianugerahkan Allah kepada beliau.
Pelajaran dari Kisah Ini
Kisah pengangkatan Daud (AS) sebagai raja Bani Israil mengandung banyak pelajaran berharga bagi umat Muslim:
- Ketulusan Hati: Daud (AS) adalah contoh nyata tentang seorang hamba yang tulus dan taat kepada Allah SWT. Keberhasilannya sebagai raja disebabkan oleh ketulusan hati dan ketaatan yang luar biasa kepada-Nya.
- Kebijaksanaan dan Keadilan: Beliau adalah teladan dalam menggunakan kebijaksanaan dan keadilan dalam memimpin. Kepemimpinannya didasarkan pada ketakwaan kepada Allah dan keadilan bagi umat-Nya.
- Penerimaan Karunia Allah: Daud (AS) menunjukkan bagaimana menerima karunia Allah dengan rendah hati. Kekuasaan yang diberikan Allah digunakan dengan baik untuk kebaikan umat dan kemaslahatan bersama.
Relevansi dengan Kehidupan Modern
Meskipun kisah ini terjadi pada masa lalu, pelajaran moral dan spiritual yang dapat diambil dari pengalaman Daud (AS) tetap relevan dalam kehidupan modern. Ketulusan, keadilan, kebijaksanaan, dan ketaatan kepada Allah merupakan kualitas yang harus diperjuangkan oleh setiap pemimpin dan setiap individu dalam menjalani kehidupan.
Kesimpulan
Kisah pengangkatan Daud (AS) sebagai raja Bani Israil adalah cerminan dari karunia Allah kepada hamba-Nya yang tulus dan taat. Dalam perjalanan hidupnya, Daud (AS) memperlihatkan kesempurnaan kepemimpinan yang didasarkan pada ketakwaan, keadilan, dan kebijaksanaan. Kisah ini menginspirasi umat Muslim untuk meneladani ketulusan hati dan keberhasilan yang diperoleh oleh seorang hamba yang mempercayai dan berserah sepenuhnya kepada kehendak Allah SWT.