Sosok perempuan pertama yang masuk Islam adalah Khadijah binti Khuwaylid, istri pertama Nabi Muhammad SAW. Khadijah adalah seorang wanita yang memiliki kepribadian yang luar biasa, kecerdasan, serta kejujuran yang sangat dihormati dan dihargai di Mekah pada masa jahiliyah.
Pada usianya yang ke-40, Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama dari Allah melalui Malaikat Jibril (Gabriel). Khadijah merupakan sosok yang memberikan dukungan moral, emosional, dan spiritual yang besar kepada Nabi Muhammad saat menerima wahyu pertama itu. Beliau menerima dan mempercayai sepenuhnya bahwa suaminya tersebut adalah utusan Allah.
Khadijah adalah perempuan yang sangat berpengaruh dalam penyebaran Islam. Dalam perjalanan awal dakwah Islam, beliau adalah pendamping setia dan sumber dukungan bagi Nabi Muhammad SAW. Keimanan, kecerdasan, dan dedikasi Khadijah dalam mendukung ajaran Islam menjadi contoh yang luar biasa bagi umat Muslim.
Meskipun beliau meninggal sebelum Islam menjadi kuat di Mekah, peranannya dalam mendukung Nabi dan agama baru ini sangatlah penting. Khadijah dikenang sebagai wanita pertama yang memeluk Islam dan mendukung dengan penuh keyakinan ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad.
Keberanian dan komitmennya dalam menerima dan mendukung Islam dalam masa yang sulit telah mengilhami banyak wanita dan umat Muslim pada umumnya. Khadijah adalah contoh teladan bagi kaum perempuan dalam keberanian, kecerdasan, dan dedikasi pada agama dan prinsip-prinsip moral.
Kehadiran Khadijah binti Khuwaylid dalam sejarah awal Islam menunjukkan peran yang luar biasa dari perempuan dalam mendukung dan memperkuat agama Islam. Keberanian dan keteguhan hati Khadijah membuka jalan bagi kesetiaan dan komitmen para perempuan Muslim dalam menyebarkan dan menjaga ajaran Islam.
Khadijah merupakan tokoh yang dihormati dan dijadikan panutan dalam sejarah Islam, karena perannya yang sangat penting dalam mendukung Nabi Muhammad SAW serta dalam perkembangan agama Islam pada masa awal kenabiannya.