Connect with us

Hi, what are you looking for?

Sirah

Ummu Waraqah, Mujahidah Yang Syahid Di Tangan Budaknya

ummu waraqah

Niat baik tidak selalu berbuah kebaikan. Terkadang, bahkan orang dengan niat tulus bisa menghadapi pengkhianatan yang tidak terduga. Ini adalah kisah yang dialami oleh salah satu sahabiyah Rasulullah SAW yang dikenal dengan nama Ummu Waraqah al-Anshariyah. Seorang wanita dengan semangat tinggi untuk agama Islam, namun hidupnya harus berakhir tragis akibat pengkhianatan.

Ummu Waraqah adalah seorang perempuan yang berasal dari kelompok Anshar dan menjadi salah satu di antara kelompok perempuan pertama yang memeluk Islam dan diakui oleh Rasulullah SAW. Dia memiliki kedalaman cinta terhadap Alquran dan menjadi seorang penghafal Alquran yang ulung, melantunkannya dengan keindahan yang luar biasa. Ia juga dikenal sebagai seorang wanita ahli ibadah, sehingga Rasulullah SAW meminta agar rumahnya digunakan sebagai tempat shalat.

Ummu Waraqah mengabdikan hidupnya untuk kemajuan agama Allah SWT. Semangatnya untuk menegakkan Islam begitu tinggi, dan dia bahkan memiliki cita-cita untuk mati syahid di jalan Sang Khalik. Dalam perjuangannya, ia tidak pernah gentar atau takut.

Ketika Rasulullah SAW bersiap-siap untuk berangkat ke Perang Badar, Ummu Waraqah dengan berani berkata, “Wahai Rasulullah SAW, izinkan aku ikut berperang bersamamu.”

Dengan tulus, Ummu Waraqah ingin bergabung dalam pasukan perang untuk merawat mereka yang terluka, dengan harapan Allah akan mengaruniakan syahid bagi dirinya. Namun, Rasulullah SAW menjawab, “Tinggallah engkau di rumahmu. Sesungguhnya Allah akan mengaruniai dirimu pahala syahid.”

Sehingga, Ummu Waraqah dikenal dengan nama asy-Syahidah, wanita yang ingin mati syahid dalam jalan Allah. Rasulullah SAW bahkan mengajak para sahabatnya untuk mengunjunginya, menyebutnya sebagai “asy-Syahidah.”

Kebiasaan Rasulullah mengunjungi Ummu Waraqah kemudian diikuti oleh para sahabatnya. Bahkan, pada masa pemerintahan Umar bin Khattab, Ummu Waraqah sering dikunjungi oleh pemimpin tersebut. Ia juga berdedikasi untuk mengumpulkan Alquran dan menjadi seorang wanita yang ulung dalam membacanya. Oleh karena itu, Nabi SAW memerintahkan agar ia menjadi imam bagi para wanita di daerahnya, dan seorang muazin pun disiapkan khusus untuknya.

Namun, meski hidupnya dipenuhi dengan kebaikan dan pengabdian kepada Islam, Ummu Waraqah harus menghadapi pengkhianatan yang pahit dalam hidupnya. Sejarah mencatat bahwa ia memiliki dua orang hamba sahaya, seorang laki-laki dan seorang perempuan, yang telah ia janjikan untuk memerdekakan setelah kematiannya.

Namun, janji ini memicu niat buruk di hati kedua budak tersebut. Mereka berdua bersekongkol untuk membunuh Ummu Waraqah. Suatu malam, mereka menyekap dan membunuhnya, lalu melarikan diri dari tempat kejadian.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Pagi berikutnya, Umar bin Khattab mulai mencurigai sesuatu yang tidak beres. Ia mencatat, “Demi Allah, aku tidak mendengar bacaan Alquran dari bibiku, Ummu Waraqah, kemarin malam.”

Kecurigaan ini mendorong Umar untuk memeriksa rumah Ummu Waraqah, dan betapa terkejutnya ia ketika menemukan tubuh Ummu Waraqah yang terbungkus dalam sebuah karung di samping rumahnya.

Umar sangat marah. Ia naik ke atas mimbar dan dengan tegas berkata, “Tangkap kedua budak Ummu Waraqah!”

Akhirnya, para budak yang telah berkhianat berhasil ditangkap dan dihadapkan kepada Umar, lalu disalib sebagai hukuman atas perbuatan mereka. Peristiwa ini menjadi kisah penyaliban pertama kali di Madinah, dan seluruh penduduk Madinah berduka atas kepergian sang mujahidah, Ummu Waraqah.

Kisah Ummu Waraqah adalah cerminan keberanian, kesetiaan, dan pengorbanan dalam menyebarkan ajaran Islam, tetapi juga mengingatkan kita bahwa bahkan orang-orang baik pun bisa menghadapi pengkhianatan yang tidak terduga.

Robby Karman
Written By

Penulis, Peminat Kajian Sosial dan Keagamaan.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel terkait

Hikmah

Era digital membawa kemajuan teknologi yang luar biasa, namun juga membawa tantangan baru bagi umat Islam dalam menjaga dan meningkatkan ketakwaan. Di tengah arus...

Kajian

Metode tafsir maudhu’i, juga dikenal sebagai metode tematik, adalah cara mengumpulkan ayat-ayat Al-Quran yang memiliki maksud yang sama, membahas topik yang sama, dan menyusunnya...

Hikmah

Surat Al-Muzammil adalah salah satu surat dalam Al-Qur’an yang memiliki keutamaan dan hikmah yang mendalam. Dengan judul yang berarti “Orang yang Berselimut,” surat ini...

Hikmah

Ibrahim bin Adham, seorang tokoh sufi yang terkenal dalam sejarah Islam, dikenal dengan nasihat-nasihatnya yang tajam dan mendalam. Nasihat-nasihatnya tidak hanya mengingatkan kita tentang...