abi Yunus Alaihissalam terkenal dengan mukjizatnya yakni selamat dari perut Ikan Paus. Masuknya Nabi Yunus ke dalam perut ikan tersebut merupakan kehendak Allah SWT. Beliau juga dikenal dengan doa Istighfar Nabi Yunus. Bagaimana kisahnya? Mari kita simak!
Kisah Nabi Yunus Alaihissalam
Alkisah Nabi Yunus ditugaskan untuk berdakwah kepada Kaum Ninawa yang terletak di Daerah Mosul. Kaum Ninawa menyembah berhala dan tidak menyembah Allah SWT. Mereka beralasan bahwa keyakinannya berasal dari nenek moyang mereka. Mereka juga menganggap selama ini tak pernah ada musibah atau bencana yang menimpa, sehingga mereka yakin akan kemampuan berhala-berhala tersebut.
Allah SWT mengutus Nabi Yunus untuk berdakwah di sana. Mengajak Kaum Ninawa menyembah Allah SWT dan meninggalkan berhala-berhala mereka. Naasnya, selama 33 tahun berdakwah, Nabi Yunus hanya mendapatkan 2 orang pengikut. Wajar saja kalau Nabi Yunus frustasi dan putus asa. Beliau ingin meninggalkan umatnya dan tidak peduli lagi apakah mereka beriman atau tidak.
Nabi Yunus memutuskan akan meninggalkan kaumnya. Namun sebelum itu, beliau memberikan peringatan tentang azab yang akan menimpa mereka. Benar saja, tak berapa lama, tanda-tanda azab mulai terlihat. Melihat adanya tanda-tanda azab, kaum Ninawa bertaubat dan berdoa sungguh-sungguh agar mereka tidak ditimpakan azab. Sayangnya, Nabi Yusuf telah pergi meninggalkan mereka.
Nabi Yunus naik ke sebuah kapal kecil yang sudah kelebihan muatan. Namun sang nakhoda mengizinkan Nabi Yunus untuk naik. Pada mulanya cuaca cerah dan lautan tenang. Namun di tengah perjalanan tiba-tiba cuaca buruk dan badai datang. Karena kapal itu kelebihan muatan, maka harus ada yang dibuang ke laut. Setelah diundi selama tiga kali, nama Nabi Yunus keluar terus menerus. Yunus pasrah dan terjun ke laut.
Istighfar Nabi Yunus Di Dalam Perut Ikan
Di dalam laut Yunus dimakan seekor Ikan Paus Besar. Dengan izin Allah, Nabi Yunus tidak terluka. Nabi Yunus menyadari kesalahannya dan berdoa kepada Allah SWT. Doanya diabadikan Al Qur’an dalam Surat Al Anbiya: 87
وَذَا النُّوْنِ اِذْ ذَّهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ اَنْ لَّنْ نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادٰى فِى الظُّلُمٰتِ اَنْ لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ ۚ
Artinya: (Ingatlah pula) Zun Nun (Yunus) ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya. Maka, dia berdoa dalam kegelapan yang berlapis-lapis, “Tidak ada tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang zalim.”
Setelah beberapa waktu berada dalam perut ikan, Allah SWT menyuruh si ikan agar menuju pantai dan memuntahkan Nabi Yunus. Beliau pun bisa kembali kepada kaumnya Ninawa dan mengabarkan bahwa Allah SWT telah menerima taubat mereka. Mereka pun hidup dalam keberkahan.
Nah kawan-kawan, dalam QS. Al Anbiya: 87 di atas Nabi Yunus berdoa, Laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu minazh zhaalimiin. Doa inilah yang dikenal sebagai istighfrar Nabi Yunus. Jika kita berada dalam kondisi seperti Nabi Yunus, yakni melakukan kesalahan, lalu ingin bertaubat dari kesalahan kita, amalkan istighfar Nabi Yunus ya. Bisa dibaca setelah shalat atau di waktu mustajab lainnya. Semoga kita bisa meneladani Nabi Yunus.