Zubair bin Awwam, salah satu dari sepuluh Sahabat Nabi yang diberikan berita gembira akan masuk surga, memiliki sejarah yang memikat dan membangkitkan inspirasi bagi umat Islam. Menelusuri perjalanan hidupnya, tersingkaplah rahasia yang membuatnya termasuk dalam golongan terpilih yang dijamin surga.
Pertama-tama, peran penting Zubair dalam awal kebangkitan Islam tak terbantahkan. Sebagai salah satu dari tujuh individu pertama yang masuk Islam, di tengah masa di mana mayoritas masyarakat Makkah menolak dan mencemooh Nabi serta ajaran Islam, Zubair menjadi bagian minoritas yang mantap dalam keyakinannya. Kecerdasan emosional dan spiritualnya yang luar biasa memungkinkannya menerima kebenaran dengan penuh hati serta bersedia berkorban, bahkan dengan jiwa dan raganya, demi membela kebenaran yang dipercayainya.
Sifat dermawan dan tawakalnya pada Allah adalah ciri kedua yang mengangkatnya di mata sejarah. Zubair dikenal luas sebagai individu yang amat dermawan, mengalirkan sebagian besar harta bendanya untuk kepentingan Islam serta siapa pun yang membutuhkan bantuannya. Kebajikannya begitu mendalam hingga tak terlalu memedulikan dirinya sendiri atau kebutuhan keluarganya. Ketika menjelang ajalnya, pesan terakhir yang diungkapkan pada putranya, Abdullah, adalah tentang hutang yang harus diselesaikan. Ia menasihati agar Abdullah meminta pertolongan pada “penolongku” jika tak sanggup melunasinya. Dalam pertanyaan siapa penolong tersebut, Zubair menjawab dengan yakin, “Allah. Dialah sebaik-baik penolong.” Kepercayaan tulus pada Allah menjadikan langkah putranya, Abdullah, mampu melunasi hutang ayahnya tanpa hambatan berarti.
Sifat pejuang yang tangguh di medan perang menjadi bukti ketiga akan keunggulan Zubair. Dalam berbagai pertempuran untuk membela Islam, baik selama kehidupan Nabi maupun setelah wafatnya, Zubair memberikan kontribusi yang besar. Keberanian dan ketangguhannya tak terbantahkan dalam medan peperangan, menjadi pilar yang meneguhkan posisinya sebagai seorang yang berkomitmen untuk mempertahankan kebenaran dan keadilan.
Pemahaman yang mendalam tentang ajaran Islam, kesediaan berkorban tanpa pamrih, dan keteguhan dalam perang menjadikan Zubair bin Awwam sebagai teladan bagi umat Islam. Kehadirannya menjadi cerminan tentang bagaimana kesetiaan, keberanian, dan ketulusan dalam keimanan dapat mengubah takdir seseorang. Allah dan Rasul-Nya memuliakan Zubair dengan berbagai keutamaan yang tak terhingga, sehingga namanya terpatri dalam sejarah sebagai salah satu Sahabat Nabi yang istimewa.