Jangan Meniru Golongan/Orang Lain dalam Hal yang Keliru
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali tergoda untuk meniru golongan atau orang lain. Ada kecenderungan alami manusia untuk meneladani perilaku atau tindakan dari mereka yang dianggap sukses, terkenal, atau populer. Namun, perlu diingat dengan jelas bahwa meniru bukanlah suatu tindakan yang selalu menghasilkan kebaikan, terutama ketika kita meniru dalam hal-hal yang keliru atau tidak sesuai dengan nilai-nilai yang benar menurut agama.
Dalam Islam, ada penekanan yang kuat untuk menemukan kebenaran dan mengikutinya. Firman Allah dalam Al-Qur’an menyatakan bahwa manusia adalah umat terbaik yang dikeluarkan untuk memberi manfaat bagi manusia lainnya (QS. Ali Imran [3]: 110). Namun, perlu dipahami bahwa “kebaikan” dalam Islam tidak hanya berkaitan dengan tindakan atau kebiasaan yang dianggap baik oleh sebagian orang, tetapi juga harus selaras dengan ajaran agama.
Ada banyak contoh di sekitar kita di mana meniru tanpa pertimbangan dapat membawa dampak negatif, terutama ketika menyangkut praktek agama. Misalnya, banyaknya informasi dan model yang tersedia di media sosial dapat membawa kita untuk meniru gaya hidup yang mungkin bertentangan dengan ajaran agama. Hal ini bisa termasuk gaya berpakaian, perilaku, atau tindakan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai agama yang kita anut.
Dalam Islam, meniru golongan atau orang lain dalam hal yang keliru bisa menjadi bentuk “tashabbuh” atau menyerupai mereka yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Rasulullah Muhammad SAW telah memperingatkan umatnya agar tidak meniru ajaran dan praktek yang keliru, beliau bersabda, “Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka” (HR. Abu Dawud).
Penting bagi setiap individu Muslim untuk selalu melakukan introspeksi dan evaluasi terhadap apa yang mereka tiru atau ikuti. Pertanyaan yang harus diajukan adalah apakah apa yang kita tiru tersebut sesuai dengan ajaran agama dan nilai-nilai moral yang benar. Meskipun meniru bisa menjadi bentuk penghargaan terhadap seseorang, namun itu haruslah dalam hal-hal yang baik dan benar menurut ajaran agama.
Untuk menghindari meniru golongan atau orang lain dalam hal yang keliru, penting untuk:
- Meningkatkan Pengetahuan Agama: Memahami ajaran agama secara mendalam agar dapat membedakan antara apa yang benar dan apa yang keliru menurut nilai-nilai agama.
- Memiliki Kepribadian yang Kuat: Percaya pada nilai-nilai yang kita anut dan memiliki keberanian untuk tetap konsisten dengan nilai-nilai tersebut meskipun dihadapkan pada tekanan dari lingkungan sekitar.
- Mencari Teladan yang Baik: Memilih teladan dari mereka yang tidak hanya sukses secara duniaawi tetapi juga memiliki integritas moral yang sesuai dengan ajaran agama.
Meniru dalam hal yang baik dan benar adalah sesuatu yang dianjurkan dalam Islam, tetapi meniru tanpa pertimbangan dapat mengarah pada perbuatan yang keliru. Oleh karena itu, sebagai seorang Muslim, penting untuk selalu berhati-hati dan berdasarkan pada nilai-nilai agama dalam setiap tindakan dan prilaku kita sehari-hari.