Connect with us

Hi, what are you looking for?

Hikmah

Meninggalkan Hal yang Tak Berguna dalam Ajaran Islam

Meninggalkan Hal yang Tak Berguna dalam Ajaran Islam

Dalam ajaran Islam, meninggalkan hal yang tak berguna atau tidak memberikan manfaat adalah tindakan yang dianjurkan. Hal ini mencakup segala sesuatu yang tidak memberikan nilai positif, baik secara spiritual, mental, maupun fisik. Konsep ini tercermin dalam banyak aspek kehidupan seorang Muslim.

Meninggalkan Perbuatan Hina:

  1. Menghindari Perbuatan Maksiat: Islam menekankan untuk meninggalkan segala jenis maksiat dan perbuatan dosa yang tidak memberikan manfaat spiritual serta merugikan diri sendiri dan orang lain.
  2. Menjauhi Hal-Hal Terlarang: Meninggalkan apa yang dilarang dalam Islam, seperti riba, judi, kekerasan, dan perilaku yang merugikan lainnya adalah bagian penting dari tata cara hidup Muslim.

Meninggalkan Waktu yang Tidak Produktif:

  1. Memanfaatkan Waktu: Islam mengajarkan untuk tidak menyia-nyiakan waktu dalam hal-hal yang tidak bermanfaat. Memanfaatkan waktu untuk hal-hal yang produktif dan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain sangat dianjurkan.
  2. Menjauhi Kegiatan yang Buang-buang Waktu: Islam menasihati untuk menjauhi kegiatan yang tidak produktif seperti gossip, menonton konten yang tidak bermanfaat, atau menghabiskan waktu yang tidak memberikan manfaat apapun.

Meninggalkan Pikiran Negatif dan Prasangka Buruk:

  1. Menjaga Pikiran Positif: Meninggalkan pikiran negatif dan prasangka buruk terhadap orang lain adalah bagian dari ajaran Islam. Menjaga pikiran yang positif membawa dampak positif dalam kehidupan sehari-hari.
  2. Meninggalkan Perdebatan Yang Tidak Produktif: Islam mengajarkan untuk tidak terlibat dalam perdebatan yang tidak membawa manfaat dan hanya membuang-buang waktu.

Meninggalkan Sifat-Sifat Buruk:

  1. Meninggalkan Sikap Egois: Islam menekankan untuk meninggalkan sifat egois dan mendorong untuk berbuat baik kepada orang lain tanpa mengharapkan imbalan.
  2. Meninggalkan Sifat Sombong dan Angkuh: Rasulullah SAW menekankan untuk meninggalkan sifat sombong dan angkuh, serta menunjukkan kerendahan hati dalam interaksi sehari-hari.

Menghadapi Perubahan dan Kemajuan:

  1. Adaptasi terhadap Perubahan: Meninggalkan hal yang tak berguna juga mencakup kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan zaman tanpa meninggalkan prinsip-prinsip yang benar.
  2. Berinovasi demi Perbaikan: Islam mendorong untuk berinovasi dalam upaya perbaikan dan meninggalkan kebiasaan yang sudah usang yang tidak lagi memberikan manfaat.

Kesimpulan:

Meninggalkan hal yang tak berguna atau tidak memberikan manfaat adalah bagian penting dalam ajaran Islam. Hal ini mencakup segala sesuatu yang tidak bermanfaat baik secara spiritual, fisik, atau sosial. Dalam rangka menjalani kehidupan yang seimbang, bermakna, dan penuh berkah, Islam menyarankan umatnya untuk meninggalkan hal-hal yang tidak berguna dan memfokuskan diri pada tindakan yang memberikan manfaat serta mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Robby Karman
Written By

Penulis, Peminat Kajian Sosial dan Keagamaan.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel terkait

Hikmah

Era digital membawa kemajuan teknologi yang luar biasa, namun juga membawa tantangan baru bagi umat Islam dalam menjaga dan meningkatkan ketakwaan. Di tengah arus...

Kajian

Metode tafsir maudhu’i, juga dikenal sebagai metode tematik, adalah cara mengumpulkan ayat-ayat Al-Quran yang memiliki maksud yang sama, membahas topik yang sama, dan menyusunnya...

Hikmah

Surat Al-Muzammil adalah salah satu surat dalam Al-Qur’an yang memiliki keutamaan dan hikmah yang mendalam. Dengan judul yang berarti “Orang yang Berselimut,” surat ini...

Hikmah

Ibrahim bin Adham, seorang tokoh sufi yang terkenal dalam sejarah Islam, dikenal dengan nasihat-nasihatnya yang tajam dan mendalam. Nasihat-nasihatnya tidak hanya mengingatkan kita tentang...