Connect with us

Hi, what are you looking for?

Sirah

Kisah Kepahlawanan Rasulullah SAW Dalam Perang Hunain

AL-ABBAS bin Abdul Muthalib menuturkan kepahlawanan Rasulullah dalam peperangan Hunain, “Ketika pasukan kaum Muslimin tercerai-berai, Rasulullah justru memacu bighalnya (peranakan kuda dan keledai) ke arah pasukan kaum musyrikin, sementara itu aku terus memegang tali kekang bighal tersebut supaya tidak melaju dengaN cepat. Saat itu beliau bersabda, ‘Aku adalah seorang Nabi bukanlah pendusta. Aku adalah cucu Abdul Muthalib’.”

Penunggang kuda yang gagah berani, Ali bin Abi Thalib juga menceritakan keberanian Rasulullah, “Apabila dua pasukan sudah saling bertemu dan peperangan sudah semakin sengit, kami pun berlindung di belakang Rasulullah, tidak ada seorang pun yang paling dekat dengan musuh selain beliau.” (Diriwayatkan oleh al-Baghawi dalam Syarh as-Sunnah, lihat Shahih Muslim III/no. 1401).

Rasulullah telah mendapatkan berbagai ancaman dalam mendakwahkan agama Allah, namun atas kesabaran dan perjuangan Rasulullah dan juga kaum muslimin, akhirnya Allah memenangkan agama-Nya di atas seluruh agama, menegakkan pilar-pilar Islam dan melebarkan sayapnya di segenap pelosok jazirah Arab, negeri Syam dan negeri-negeri di sebrang sungai Tigris. Hingga tak satu pun rumah kecuali telah dimasuki cahaya Islam.

Avatar
Written By

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel terkait

Kajian

KITA TAHU negara muslim atau negara dengan mayoritas penduduk muslim saat ini rata-rata tertinggal dari negara-negara dari negara Eropa atau Asia Timur. Hal ini...

Kajian

Metode tafsir maudhu’i, juga dikenal sebagai metode tematik, adalah cara mengumpulkan ayat-ayat Al-Quran yang memiliki maksud yang sama, membahas topik yang sama, dan menyusunnya...

Opini

RUANGSUJUD.COM – Bagi kita semua kata taqwa tentu sudah bukan menjadi suatu yang asing, kata yang berasal dari Bahasa arab ini sudah melebur dalam tradisi...

Kajian

Tayamum adalah salah satu bentuk bersuci dalam agama Islam yang dilakukan ketika air tidak tersedia atau tidak dapat digunakan untuk membersihkan diri. Berikut adalah...