Dalam akhir zaman, terlihat jelas bahwa Islam akan menjadi hal yang terasing. Masyarakat sering menilai mereka yang teguh dalam keyakinan terhadap Alquran dan Hadits, serta mengamalkannya secara menyeluruh sebagai radikal. Orang-orang yang berusaha menentang perbuatan dosa dianggap tidak toleran. Fitnah di zaman akhir tampak begitu kuat, di mana yang salah dipertahankan dengan gigih dan yang benar dicela dan bahkan dianiaya. Dalam keadaan seperti ini, kita dapat dengan jelas mengidentifikasi penyeru kebaikan dan penyeru keburukan.
Zaman seolah-olah terbalik, di mana orang yang berperilaku baik dijadikan tumpuan kesalahan, dan yang benar-benar mencari kebenaran ditentang. Menutup aurat dengan sempurna dianggap sebagai hal yang aneh, sementara pakaian yang terbuka dibiarkan. Upaya menjaga pergaulan baik dianggap sebagai perilaku kuper, sedangkan perilaku bebas dan tidak terkendali dianggap keren. Kondisi ini memang sangat menyedihkan.
Tetapi, dalam situasi di mana Islam dianggap terasing, kita perlu mengingat sebuah hadits yang mengingatkan kita tentang keberkahan dalam keadaan tersebut. Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Islam pertama kali muncul dalam keadaan terasing dan akan kembali menjadi terasing seperti di awalnya, maka berbahagialah orang-orang yang terasing tersebut.”
Tipe Orang-orang yang Terasing:
- Mereka Selalu Berusaha Memperbaiki Ketika Semua Terlihat Rusak Dalam sebuah hadits lain, Rasulullah saw. menyebutkan bahwa orang-orang yang terasing adalah mereka yang senantiasa berusaha memperbaiki ketika manusia sudah rusak. Mereka berperan dalam memperbaiki dunia yang terlihat semakin rusak dan menyimpang dari nilai-nilai yang seharusnya dianut.
- Jumlah Mereka Tidak Banyak Dalam hadits lainnya, Rasulullah saw. menyatakan bahwa orang-orang yang terasing adalah kelompok yang jumlahnya sedikit di antara manusia yang buruk. Mereka adalah orang-orang yang beriman dan berusaha memperbaiki dunia, meskipun jumlah mereka sedikit.
- Mereka adalah Kelompok yang Beranekaragam Orang-orang yang terasing tidak dibatasi oleh latar belakang atau asal-usul suku. Mereka adalah kelompok yang beranekaragam, yang bersatu di jalan Allah, dan saling mencintai karena Allah. Mereka memiliki cahaya khusus di sisi Allah di hari kiamat.
Oleh karena itu, meskipun Islam terasa terasing dalam zaman seperti ini, kita sebagai umat Islam harus tetap teguh dalam keyakinan kita. Kita harus berusaha untuk memperbaiki dunia yang semakin rusak, berjuang untuk kebaikan, dan menjaga nilai-nilai Islam. Kita tidak boleh takut untuk menyampaikan kebenaran agama kita melalui dakwah. Ingatlah bahwa Allah selalu bersama kita dan akan membantu kita. Dengan tekad yang kuat dan keimanan yang kokoh, kita dapat menghadapi tantangan zaman ini dengan penuh kebahagiaan dan keyakinan.
