Dalam sebuah pertemuan yang berlangsung di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Warsawa, Mufti Polandia, Tomasz Miśkiewicz, dan Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, membahas potensi kerja sama antara kaum muslim di Polandia dan Indonesia.
Abdul Mu’ti menjelaskan, “Kami berbagi informasi, pengalaman, tantangan, dan peluang kerjasama muslim Indonesia, khususnya Muhammadiyah dengan Polandia dalam berbagai bidang.” Pertemuan berdurasi sekitar satu jam ini mencerminkan niat baik kedua belah pihak untuk meningkatkan hubungan antara komunitas Muslim di kedua negara.
Salah satu inisiatif yang dibahas adalah program beasiswa yang akan diberikan oleh Muhammadiyah kepada kaum muslim di Polandia yang ingin melanjutkan studi di Perguruan Tinggi Muhammadiyah-‘Aisyiyah (PTMA). Abdul Mu’ti juga menegaskan bahwa Muhammadiyah siap untuk menjajaki kerja sama lainnya dengan muslim Polandia.
Mu’ti juga mengundang Mufti Polandia untuk berkunjung kembali ke Indonesia dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ini bukan kali pertama Mufti Tomasz Miśkiewicz mengunjungi PP Muhammadiyah, sebelumnya ia pernah mengunjungi kantor tersebut pada tahun 2011.
Selain pembahasan kerja sama bilateral, pertemuan ini juga membahas tentang kondisi kaum muslim di Polandia, yang jumlahnya mencapai 100.000 orang dari total 37 juta penduduk negara tersebut.
Turut hadir dalam pertemuan ini perwakilan dari Pusat Studi Perbandingan Peradaban Jagillonian University di Krakow, Dr. Merek Maroñ, bersama dengan diplomat dari KBRI Warsawa, Muhammad Afif, dan Nike.
Kunjungan Abdul Mu’ti ke Polandia ini merupakan kelanjutan dari partisipasinya dalam forum dialog dan perdamaian internasional antar pemuka agama yang diadakan oleh komunitas Sant’Egidio di Berlin, Jerman pada tanggal 10-12 September 2023. Abdul Mu’ti berharap pertemuan singkat ini dapat membuka pintu untuk kerja sama jangka panjang antara Muhammadiyah dan komunitas muslim di Polandia.
