Jakarta, 5 September 2023 – Ketua Umum Persyarikatan Muhammadiyah (PP Muhammadiyah), Haedar Nashir, telah mengadakan pertemuan penting dengan Perdana Menteri Malaysia, Dato’ Seri Anwar Ibrahim, di mana ia mengucapkan selamat Hari Kemerdekaan Malaysia dan mengungkapkan rasa terima kasih atas izin pendirian perguruan tinggi di Malaysia. Pada pertemuan tersebut, Haedar juga memaparkan rencana kerja sama multi sektor yang akan melibatkan kedua negara.
Sebagai bagian dari pertemuan ini, Haedar tidak hanya mengakui peran penting Dato’ Seri Anwar Ibrahim dalam izin pendirian Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM) di Perlis, Malaysia, tetapi juga mengungkapkan rencana untuk mendirikan sekolah Muhammadiyah di Malaysia selain TK yang sudah ada di Kuala Lumpur. Dia juga menyinggung tentang Muhammadiyah Australian College sebagai bagian dari ekspansi pendidikan Muhammadiyah di luar Indonesia.
Selain itu, PP Muhammadiyah menyatakan dukungannya untuk meningkatkan mitra di Malaysia, tidak hanya dengan pemerintah tetapi juga dengan sektor swasta. Haedar berharap bahwa kerja sama ini akan membantu mengatasi masalah ekonomi yang dihadapi umat Islam di Indonesia, Malaysia, dan negara-negara ASEAN lainnya.
Kedekatan sejarah dan pemikiran antara Muhammadiyah dan Dato’ Seri Anwar Ibrahim menjadi dasar untuk meningkatkan kerja sama antara Indonesia dan Malaysia dalam mendukung peran dan gerakan kaum Muslim di kedua negara. Haedar berharap bahwa kolaborasi ini akan menghasilkan kekuatan yang lebih besar dan kohesif dalam mendorong perkembangan kaum muda Muslim Indonesia-Malaysia.
Sebagai persiapan untuk KTT ASEAN, Muhammadiyah juga berharap untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi dengan Malaysia. Mereka menganggap poros Indonesia-Malaysia sebagai kekuatan kohesif di Asia Tenggara dan tingkat global, yang dapat berperan dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, dan keagamaan. Indonesia dan Malaysia, sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, diharapkan dapat berkontribusi dalam menciptakan persatuan dan perdamaian global, bersama dengan negara-negara Islam lainnya seperti Turki.
Haedar menekankan bahwa dunia membutuhkan nilai-nilai agama, khususnya Islam, sebagai sumber kekuatan yang mendamaikan, mempersatukan, dan memajukan kehidupan. Ini merupakan langkah penting di tengah perkembangan geopolitik yang kompleks.
Pertemuan ini diharapkan menjadi awal dari kerja sama yang lebih erat antara Muhammadiyah dan Malaysia, dengan pertemuan selanjutnya yang akan diadakan di Kuala Lumpur, Malaysia, untuk membahas kolaborasi, kerja sama, dan komunikasi lebih lanjut antara kedua belah pihak.