Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kabar

Ilmuwan Temukan Bukti Arkeologis Kisah Nabi Hud

kaum aad
sumber gambar: republika.co.id

Kisah Nabi Hud Alaihissalam yang diutus oleh Allah SWT untuk memberi peringatan kepada bangsa Aad adalah salah satu narasi penting dalam Alquran. Nabi Hud mengajak bangsa Aad agar menyembah Allah Yang Maha Esa dan meninggalkan sesembahan berhala yang tidak memiliki daya dan upaya.

Namun, bangsa Aad menolak ajaran kebaikan Nabi Hud, bahkan mereka menantang agar azab dari Allah SWT segera datang. Akhirnya, azab itu datang dalam bentuk badai topan dahsyat yang menghancurkan bangsa Aad dan peradabannya.

Pentingnya kisah ini dalam konteks Alquran membuat para peneliti dan arkeolog tertarik untuk mencari bukti sejarah tentang bangsa Aad, Samud, dan kota Iram yang disebut dalam Alquran. Pencarian ini memunculkan bukti-bukti ilmiah yang mendukung eksistensi mereka.

Ekskavasi pertama kali dilakukan pada tahun 1834 di wilayah Yaman Selatan, yang dikenal sebagai Hisn-i-Ghuhurab. Dalam penggalian tersebut, ditemukan sebuah prasasti dengan tulisan Himyarite (huruf bangsa Arab purba: Himyar). Meskipun penggalian ini dilakukan pada awal abad ke-19, penentuan usia prasasti baru dapat dilakukan pada abad ke-20 menggunakan analisis karbon-14. Hasilnya, prasasti tersebut diperkirakan berumur sekitar 2800 tahun.

Meskipun usia prasasti ini tidak sesuai dengan usia yang diperkirakan dalam tradisi Arab purba, namun terdapat informasi menarik dalam prasasti tersebut. Dalam bahasa Himyar, prasasti tersebut menyebut, “Mereka mengatur urusan kami dengan menggunakan hukum-hukum (agama) Hud yang lurus.” Dari prasasti ini, untuk pertama kalinya nama Nabi Hud disebut di luar Alquran. Ini menunjukkan bahwa prasasti ini mungkin berasal dari keturunan bangsa Aad yang diselamatkan dari azab Allah SWT, yaitu bangsa Himyar.

Penggalian juga dilakukan di wilayah utara Suriah pada awal abad ke-20, di mana ditemukan prasasti yang usianya sama dengan prasasti Himyarite, yaitu sekitar 2800 tahun. Prasasti ini dikenal sebagai prasasti Assyria atau Prasasti Sargon II dan meriwayatkan penaklukan suku-suku Tamudi oleh Raja Assyria bernama Sargon II.

Para arkeolog menduga bahwa suku Tamudi yang disebut dalam prasasti Assyria ini adalah keturunan bangsa Samud dalam sejarah Alquran. Meskipun ada perbedaan usia yang signifikan antara tradisi Arab purba dan temuan arkeolog ini, prasasti Assyria secara tidak langsung membuktikan eksistensi bangsa Samud.

Dengan adanya bukti-bukti arkeologis ini, kisah Nabi Hud Alaihissalam dalam Alquran memperoleh landasan sejarah yang lebih kokoh. Hal ini menegaskan bahwa Alquran mengandung catatan-catan tentang peradaban masa lalu yang akurat, memberikan perspektif menarik tentang hubungan antara agama dan sejarah dalam pemahaman kita.

Robby Karman
Written By

Penulis, Peminat Kajian Sosial dan Keagamaan.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel terkait

Hikmah

Era digital membawa kemajuan teknologi yang luar biasa, namun juga membawa tantangan baru bagi umat Islam dalam menjaga dan meningkatkan ketakwaan. Di tengah arus...

Kajian

Metode tafsir maudhu’i, juga dikenal sebagai metode tematik, adalah cara mengumpulkan ayat-ayat Al-Quran yang memiliki maksud yang sama, membahas topik yang sama, dan menyusunnya...

Hikmah

Surat Al-Muzammil adalah salah satu surat dalam Al-Qur’an yang memiliki keutamaan dan hikmah yang mendalam. Dengan judul yang berarti “Orang yang Berselimut,” surat ini...

Hikmah

Ibrahim bin Adham, seorang tokoh sufi yang terkenal dalam sejarah Islam, dikenal dengan nasihat-nasihatnya yang tajam dan mendalam. Nasihat-nasihatnya tidak hanya mengingatkan kita tentang...