Ketua Lembaga Pengembangan Pesantren (LP2) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr. Maskuri, M. Ed, mengungkapkan bahwa pertumbuhan pondok pesantren yang berada di bawah naungan Muhammadiyah telah mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Lembaga Pengembangan Pesantren (LP2), yang mulai beroperasi sejak Muktamar 2015, mencatat bahwa pada awalnya hanya ada 127 pondok pesantren di bawah organisasi Muhammadiyah. Namun, hingga tahun 2023, jumlah pesantren di bawah naungan Muhammadiyah (PesantrenMU) telah meningkat secara signifikan menjadi 440 pesantren, atau meningkat sekitar 4 kali lipat.
Informasi ini diungkapkan selama Rapat Koordinasi Pesantren Muhammadiyah Se-Indonesia (Rakornas) yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengembangan Pesantren (LP2) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, yang berlangsung dari Jumat hingga Ahad (01-03/09/2023) di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Selain itu, dalam acara ini, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr. KH Saad Ibrahim, menekankan pentingnya peran para kiai dalam PesantrenMu. Beliau menegaskan bahwa kiai harus diangkat secara alami dan tidak mengenal masa pensiun.
Rakornas juga menjadi momen peluncuran Program Beasiswa LazisMu, yang akan memberikan beasiswa kepada 1000 ustaz/ustazah. Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Ketua LP2 PP Muhammadiyah dengan Ketua LazisMu, Ahmad Mujaddid Rais, menjadi salah satu momen bersejarah dalam peluncuran program tersebut.
Tahun ini, LazisMu memberikan beasiswa penuh kepada 20 kader PCIM yang sedang menempuh studi di Al-Azhar Mesir. Mereka diharapkan, setelah menyelesaikan pendidikan mereka, bersedia untuk mengajar di salah satu pesantren Muhammadiyah, yang dapat mereka pilih sendiri, atau yang ditentukan oleh LP2, maupun almamater yang memberikan mereka beasiswa.
Acara ini menjadi platform penting untuk membahas isu-isu strategis terkait pesantren dalam konteks Perserikatan Muhammadiyah. Oleh karena itu, LP2 berkomitmen untuk merumuskan program-program unggulan yang diharapkan dapat mempercepat dan meningkatkan proses kaderisasi SDM.
Dengan tema besar “Revitalisasi Pesantren Muhammadiyah sebagai Pusat Kaderisasi Ulama untuk Dakwah Islam Berkemajuan,” Rakornas tahun ini bertujuan untuk memajukan PesantrenMu dan menghasilkan kader-kader ulama yang kompeten untuk dakwah Islam yang berkemajuan.
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr. KH. Sa’ad Ibrahim, Ketua LP2PPM Dr. KH. Maskuri, M.Ed, Rektor UMS Prof. Dr. Sofwan Anis, dan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah Dr. KH. Tafsir turut hadir dalam acara tersebut.
Dalam sambutannya, Rektor UMS, Prof. Dr. Sofwan Anis, menekankan pentingnya peran pesantren dalam Muhammadiyah sebagai wadah yang efektif untuk perkaderan persyarikatan. Oleh karena itu, UMS telah mengambil inisiatif untuk mendirikan Pesantren Mahasiswa (Pesma), di mana sebagian mahasiswa UMS akan mendapatkan pembinaan tambahan di asrama tersebut. Pembinaan ini akan berfokus pada bidang kebahasaan, keislaman, dan kemuhammadiyahan.
Prof. Dr. Sofwan Anis juga mengusulkan perlunya mengoptimalkan kader-kader Muhammadiyah yang telah menyelesaikan studi di Timur Tengah sebagai sumber daya manusia pesantren Muhammadiyah.
Rakornas tahun ini dianggap sebagai titik awal penting dalam upaya Muhammadiyah untuk memajukan PesantrenMu dan menghasilkan kader-kader ulama yang berkompeten untuk dakwah Islam yang berkemajuan. Dengan tekad dan semangat tersebut, Muhammadiyah siap menghadapi tantangan masa depan dalam mengembangkan pendidikan dan dakwah Islam di seluruh nusantara.
