Ruang Sujud

Pengertian dan Contoh Tafsir Maudhu’i

Metode tafsir maudhu’i, juga dikenal sebagai metode tematik, adalah cara mengumpulkan ayat-ayat Al-Quran yang memiliki maksud yang sama, membahas topik yang sama, dan menyusunnya berdasarkan kronologi serta sebab turunnya ayat-ayat (asbabun nuzul). Setelah itu, penafsir memberikan keterangan, penjelasan, dan kesimpulan. Di akhir tulisan akan diterangkan contoh tafsir maudhu’i yang ditulis oleh para ulama.

Cara Menyusun Tafsir Maudhu’i

Menurut Prof. Dr. Abdul Hay Al-Farmawi, seorang guru besar di Fakultas Ushuluddin al-Azhar, dalam kitabnya “al-Bidayah fit Tafsir al-Maudu’i”, cara menyusun tafsir maudhu’i adalah sebagai berikut:

Bentuk Tafsir Maudhu’i

Ada dua bentuk tafsir maudhu’i, yaitu:

Contoh tafsir maudhu’i misalnya ayat-ayat khusus mengenai harta anak yatim terdapat pada QS al-An’am [6]:152 dan QS an-Nisa’ [4]:2. Melalui metode ini, mufassir dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang terlintas di dalam benaknya dan membahasnya untuk mencari pandangan al-Qur’an.

Kelebihan, Kekurangan dan Contoh Tafsir Maudhu’i

Tafsir Maudhu’i adalah sebuah metode penafsiran al-Quran yang memiliki kelebihan dan kelemahan tertentu. Salah satu kelebihannya adalah bahwa hasil dari tafsir maudu’i memberikan pemecahan terhadap permasalahan-permasalahan hidup praktis, yang dapat memberikan jawaban terhadap dugaan sementara bahwa al-Quran hanya mengandung teori-teori yang tidak berguna dalam kehidupan nyata. Metode ini juga memberikan kemampuan untuk merasakan fasaḥah dan balagah al-Qur`an melalui studi terhadap ayat-ayat yang terkumpul dalam satu topik tertentu.

Namun, kelemahan dari metode tafsir maudu’i adalah kemungkinan adanya pemikiran dalam penafsiran dan tidak menafsirkan segala aspek yang terkandung dalam satu ayat, hanya salah satu aspek yang menjadi topik pembahasan saja.

Beberapa tokoh dan karya yang menggunakan metode tafsir maudhu’i antara lain al-Mar’ah fi al-Quran dan al-Insan fil Quran al-Karim karya ‘Abbas Mahmud al-‘Aqqad, al Washaya al-‘Asyr karya Syaikh Mahmud Syaltut, Tema-tema Pokok al-Quran karya Fazlur Rahman, dan Wawasan al-Qur`an: Tafsir Maudu’i atas Pelbagai Persoalan Umat karya M. Quraish Shihab.

Exit mobile version